Sabtu, 28 Maret 2015

Yang Tidak Aku Ceritakan; Lona

Lona

Yang tidak aku ceritakan kepada Evan:

Aku mempunyai blog rahasia, tempat aku mencurahkan isi hati dan pikiranku tentang ide-ide yang aku punya, tentang cerita-cerita khayalanku, tentang mimpi-mimpi anehku, dan terutama tentang Evan.

Aku mengirim puisi-puisi cinta yang romantis dengan nama samaran yang tertanda untuk Evan. Begitu pula dengan beberapa cerita pendek yang, lagi-lagi, memang untuk Evan.

Aku pergi ke berbagai macam cafe untuk mencicipi rasa setiap kopi yang mereka miliki. Evan yang menyukai kopi, aku tidak. Kata Evan, kopi adalah bagian dari hidupnya. Ya, aku ingin sekali merasakan menjadi bagian dari hidupnya. Jadi, sebelum aku benar-benar menjadi bagian dari hidupnya, aku ingin mencicipi bagaimana (salah satu) rasa hidup Evan.

Aku senang pergi membeli es krim atau coklat malam hari. Evan selalu melarangku keluar rumah malam hari, apalagi hanya untuk membeli sekotak es krim dan sebatang coklat.

Aku mengikuti kelas memasak. Karena pada suatu hari ia pernah berkata bahwa perempuan yang ia idam-idamkan adalah yang pintar memasak dan mengaji. Mengaji tentu saja aku bisa walau tidak pintar, tetapi memasak? Oh tidak. Dan kelas memasak yang aku ikuti bukan kelas memasak biasa. Aku mengikuti kelas memasak makanan Prancis. Gaya? Iya, memang. Pasalnya, Evan sangat sangat mencintai masakan Prancis.

Dan hal terakhir yang tidak aku ceritakan kepada Evan adalah bahwa aku menyayanginya lebih dari sekedar teman-laki-laki.

***
23.32 - 28 Maret 2015