Sabtu, 29 Juni 2013

sabtu sore

Haiii semuaaaaa! Hahahahaha mood gua lagi bagus dong ini:D. Gua mau cerita hmmm tepatnya itu curhat ya haha-_-. Ya intinya sore ini gua seneng hmm biasa aja sih tapi yaa moodnya baguss hoho beda banget sama beberapa sore yang lalu hoho. Sekarang gua lagi duduk di ruang gambar mama sambil dengerin musik, pintu depa dibuka, mana anginnya enak banget lagi haha trus wifi lagi kenceng banget ini hahaha dan chat sama hans huohoho tumben juga tuh anak moodnya lagi enak hahaha-_-v. Mungkin karena dia daritadi mood nya lagi enak jadi gua ketularan enak kali yaaa hahaha.

Hmm buat yang gatau dia, dia itu Muhammad Jihad Hans, sekarang barus aja lulus SMP dan gatau mau masuk mana -_- haha yap benar dia satu tahun lebih muda dari gua. Hm dia itu... cowok yang jelas:p haha hmm lebih tinggi dan lebih putih dari gua. Dia itu lahir tanggal 14 Juli 1998 di Koln, tenggara Jerman ngakunya sih gitu hahaha padahal mah di jakarta wkwk, iya dia itu cancer dan dia itu pecinta angka 14 sama kayak 'itu' hahahahahaha abaikan. Hmm gua pertama kali kenal dia yaa di pramuka, dia anggota pasgar juga. Hm dulu sih gua sama dia gak deket cuma yaa gimana sih hubungan antara adek dan kakak kelas yang di ekskul yang sama, oiyaa belum lagi kita berdua sama-sama pengurus osis tahun ajaran 2010/2011 hmm just it. Dia orangnya aktif dan kelewat aktif mangkanya sering dibilang gila hahaha yaa bukan gila dalam arti sesungguhnya sih tapi yaaa gila -______- haha humoris gitu dech:3. Angkatan gua sama angkatan dia sering lomba bareng, namanya juga cuma beda setahun dan angkatan gua cowoknya cuma satu orang-_-wkwk yaa pantes lah.


Hmm dia itu mukanya... putih trus hidungnya lumayan mancung, rahangnya panjang, bibirnya agak tebal dan ditengah bibir bawahnya ada kayak semacam bekas luka hitam gitu tapi sekarang udah tipis deh tuh kayaknya, hmm matanya... beda gitu deh:3 hahaha entah yaa yang jelas beda aja gitu hoho and thats a little thing i like, hmm rambutnya agak gondrong trus pirang gitu yaa gabegitu hitam deh hoho dan kalau lagi jabrik... ehm... keren(y) hahaha. Hmm ada yang kebayang gimana mukanya? Yaa kata temen-temennya sih ganteng... tapi... gatau deh menurut kalian:P hahaha yang jelas yaa lumayan lah hahaha;p jelass sih yaa banyak bangeeeeet yang suka-_- makan hati sendiri deh tuh *eh hahahaha tapi bener deh tuh anak fansnya banyaknya yampun... gangerti lagi deh-_-haha.

Oiyaa hmm cara jalannya dia juga beda, kalo menurut gua sih haha dan cara dia bicara tuh menarik perhatian dan yaa wajar lah kalo banyak yang suka apalagi kalo dia udah ngomong atau menjelaskan sesuatu, gak cewek gak cowok pasti langsung tertuju gitu perhatiannya, ini kebukti karena gua perhatiin selama dulu di pramuka tuh yaa begitu haha.
Hmm dia itu bisa dibilang polos cumaa yaa gitu deh haha banyak yang gak percaya kalo dia polos soalnya yaa yakali orang kayak dia polos-_- tapi iyaa kenyataannya hmm diliat dari cara ngomongnya yang ceplas ceplos apa adanya.
Oiyaa dan dia itu alim walau kadang emang rada-rada dah -______-. Dan dia kalo makan itu lamanya yampunn apalagi kalo udah makan nasi, bisa kali tuh satu jam baru selesai -_- hahaha. Dia itu suka bangett yang namanya makanan pedas, bener-bener orang minang asli deh. Dan kalo makan sama dia itu, apalagi makan di chikenkatsu di sevel, pasti pake saosnya banyak banget-_- dan gua gasuka saos itu jadi yaa bisa kalian bayangkan bagaimana kejadian selanjutnya hahahaha. 

Dia itu hmm terlalu banyak yang mau gua ceritain ke kalian.. Yang jelas, dia itu beda, yap benar-benar beda dari orang itu dan dia bener-bener beda dari yang gua kira dan beda dari diri gua lebih tepatnya. Jalan pikiran kita pun beda, dan kebanyakan selalu bertentangan haha. Dia itu bocah yang selalu bikin gua senyum haha selalu bikin ketawa haha sama semua tindakannya dari yang dia gak sadar sampe yang dia sadar, dari hal hal kecil sampe hal hal besar. DIa itu... apayaa hahaha yang jelas dia itu penyemangat gua, dan dia bener-bener dateng disaat yang tepat.

And he's mine. He's my boyF:-). Maaf buat semua yang merasa dirugikan karena gua, yaa lebih tepatnya karena gua pacaran sama dia, gua juga gak nyangka haha beneran deh seganyangka itu.. Mungkin bagi kalian yang tau gua, pasti kalian ngerti kenapa, tapi bagi yang enggak hm beneran ini bener-bener diluar dugaan banget. But he success, make me fall to him haha:').

Ada kata-kata dari dia yang selalu gua inget

"Apa yang pertama muncul dipikiran kamu yas terus abis itu kalo belum yakin kamu pikiran segala hal yang terjadi kalau sikap itu dilakukan, dan kalau lebih banyak kerugiannya baru ganti sikap."

Hahahahaha and now, I really love him so much

Ada qoutes yang bilang gini:
"Maybe I'm too late to be your first, but now, I'm preparing myself to be your last."
Hahahahahaha lebay hahahahaha let it flow aja sih hahahaha bighug({})


Jumat, 28 Juni 2013

Cinta Tak Mungkin Berhenti - Tangga

Cinta Tak Mungkin Berhenti - Tangga


Tak ada kisah tentang cinta yang bisa terhindar
dari air mataa
namun ku coba menerima hatiku membuka
siap untuk terluka

Cinta tak mungkin berhenti
secepat saat aku jatuh hati
jatuhkan hatiku kepadamu
sehingga hidupku lebih berarti

Cinta tak mudah berganti
tak mudah berganti jadi benci
walau kini aku harus pergi
tuk sembuhkan hatii

Walau seharusnya bisa saja dulu aku menghindar
dari pahitnya cintaa
namuku pilih begini biar ku terima
sakit demi jalani cinta

Cinta tak mungkin berhenti secepat saat aku jatuh hati
jatuhkan hatiku kepadamu
sehingga hidupku lebih berarti
cinta tak mudah berganti
tak mudah berganti jadi benciii
walau kini aku harus pergi tuk semuhkan hatii

Hanya kamu yang bisa
bisa membuatku relaaa
rela menangis karenamu

Cinta tak mungkin berhenti secepat saat aku jatuh hati
jatuhkan hatiku kepadamu
sehingga hidupku lebih berarti
cinta tak mudah berganti
tak mudah berganti jadi benci
walau kini aku harus pergi tuk semuhkan hati

Rabu, 19 Juni 2013

Phobia

Lethologica adalah gangguan psikologis yang menyebabkan seseorang lupa sesaat akan suatu nama atau kata dalam sebuah percakapan.

Syngenesophobia adalah fobia atau rasa takut pada orang dekat / keluarga.

Clinomania adalah istilah yang menggambarkan keadaan dimana kamu selalu ingin tidur.

Macrophobia adalah fobia / takut akan menunggu lama.

Claustrophobia adalah takut berada di ruang yang sempit, cenderung akan mulai gugup, berkeringat, kehabisan nafas.

Hypnic jerk adalah mimpi seolah jatuh yg dialami saat kita baru tertidur.


Nyctophobia adalah fobia ketakutan terhadap kegelapan / malam.

Haptephobia / Haphephobia adalah fobia atau ketakutan akan disentuh.

Urophobia adalah fobia / takut buang air kecil, terjadi karena trauma saat berada di kamar mandi.

Musicphile adalah sebutan orang yang kecanduan mendengarkan musik.

Emetophobia adalah ketakutan akan rasa mual dan muntah, saat melihat seseorang mual dan muntah, maka kita pun akan ikut muntah.

Alodoxaphobia adalah fobia / takut pendapat (argumentasi) orang lain.

Paraskevidekatriaphobia adalah fobia atau rasa takut akan hari jumat pada tanggal 13.

Paralipophobia adalah Takut untuk mengabaikan tugas dan bertanggung jawab.

Ergophobia adalah fobia atau ketakukan akan pekerjaan / bekerja.

Bahagia yang sederhana

Bahagia itu sederhana
Merasakan hal hal kecil disekitar kita pun
Dapat membuat bahagia
Bahagia juga dapat kita ciptakan
Walau terkadang kita butuh bahagia yang alami
Bahagia yang datangnya tiba-tiba
Bahagia sederhanaku itu...
Seperti merasakan datangnya dia
Dia itu menenangkan
Dia itu menyejukkan
Dia itu mententramkan
Dia itu selalu membuat dingin suasana
Tetapi membuat hangat di hati
Dia itu tipis
Dia itu tak kasat mata
Tetapi kehadirannya dapat kita rasakan
Dia itu alami
Dia membuatku selalu menanti kehadirannya
Tetapi,
Mengapa tidak begitu dengan orang-orang?
Lebih banyak yang tak peduli dengannya
Lebih banyak yang mengacuhkannya
Lebih banyak yang mengumpatnya
Lebih banyak yang...
Yang tak tau akan kenikmatannya
Memang benar,
Terkadang dia datang dengan kasar
Tapi tak jarang juga dia datang dengan halus, lembut
Terkadang dia datang bersama guntur yang menggelegar
Tapi tak jarang pula dia datang dengan kicauan gembira para burung
Dan terkadang dia datang dengan sobat sepermainannya
Sobat karibnya, dimana ada sobatnya disitulah ada dia
Dan hal itu yang membuatku bahagia
Kedua hal ini saling bersatu
Membuat satu kesatuan yang takkan terpisahkan
Aku menyukainya
Walau banyak yang membencinya
Aku menyukainya
Walau banyak yang mengumpatnya
Aku menyukainya
Walau terkadang mereka datang membawa bala
Aku menyukainya
Walau tak ada yang peduli
Ya,
Tak ada yang peduli aku menyukainya atau tidak
Ya,
Aku pun tak peduli akan hal itu
Karena yang aku tau
Dia membuatku merasa aku berada di angkasa
Merasa aku tak nyata
Tetapi itu lah kebahagiaan
Kebahagiaan yang sangat sederhana
Dari seperkecil kebahagiaan di dunia ini
Dan aku
Selalu menunggumu nmenerpa wajah dan hatiku
Angin.

Kamis, 06 Juni 2013

First Love (Part 1)

‘’Strive your first love being your last love.”

“Kenapa ya aku seing banget denger kalimat itu? Segitu berkesannya kah cinta pertama itu? Gimana sih rasanya cinta pertama? Aku penasaran banget loh sama cinta pertama itu. Yaa jujur ajaa aku belum pernah ngerasain apapun soal cinta. Jangan kan cinta, punya gebetan aja enggak. Huh apa coba gebetan? Aku gangerti huuaaa…”

Haft.. Ara menghempaskan nafasnya setelah selesai menulis buku hariannya. Ya benar, sekarang malam minggu dan rutinitasnya setiap malam minggu ialah mendengarkan siaran radio favoritnya sambil menulis di buku harian atau bikin cerpen. Kadang, Veca, sahabatnya, main ke rumah tapi tidak untuk kali ini. Ara membuka jendela dan membiarkan angin masuk. Ia suka sekali seperti ini, menikmati angin dengan mata tertutup sambil mendengarkan nyanyian-nyanyian di radio. “Ahh damainya dunia kalo tiap malem kayak gini..”

‘’Tok tok tok tok” ketukan pintu kamar samar-samar terdengar di telinga Ara

“Tok tok tok tok” lagi lagi.

“Ahh pasti Veca nih pagi-pagi gini ributin orang” ujar Ara dalam hati.

“Masuk masuk” suara Ara terdengar hambar.

‘’Araaaaaaa!” teriak Veca.

“Hmm…”

“Cepetan lo bangun dan ikut gua sekarang ke base atasss” ujar Veca seraya menarik-narik selimut Ara.

‘’Ngapain aku harus ikut kamu? Kamu mau latihankan? Yaudah latihan aja sendiri sanaaa”

‘’Ahh enggak enggak. Pokoknya lo harus ikut gue. Ada something nih. Atau enggak, lo bakal gue gentayangin terus 7 hari 7 malem! Cepeeeet!”

‘’Hmm iyaiya bawel” ujar Ara akhirnya sambil menyeret-nyeret kakinya menuju kamar mandi.

‘’Ayook cepetan ntar gue telat nih” ucap Veca dengan menarik tangan Ara menuju mobilnya.

“Ada apa sih Vecc? Kamu tuh semangat banget deh kayaknya” Ara membenahi duduk dan memasang seatbeltnya.

“Ntar lo juga tau hehe” cengiran khas Veca yang mampu membuat kaum pria terpesona.

Anandia Vecaronica, Veca, itu jenis cewek yang pasti disukai setiap populasi cowok yang lewat didepan dia. Tinggi, putih, tubuh semampai, bibir mungil, dagu lancip dan rambutnya hitam curly gitu. Udah gitu dia anak cheers pula. Lengkap deh pokoknya. Dan itu yang bikin Ara heran kenapa seorang Veca yang dikelilingi banyak teman cewek dan cowok gaul tapi tetap saja mau berteman dengannya. Sedangkan Ara, Vanesha Tarania, itu bisa dibilang cewek kuper, tapi lebih tepatnya pendiem dan gak banyak tingkah. Tinggi, kulit sawo matang, rambut hitam lurus tetapi lebih sering dicepol, pakai kacamata dan selalu pakai headset kemana-mana kalo lagi gak sama Veca. Sebenernya yang mau temenan sama Ara itu banyak tapi emang dasar dianya aja yang terlalu tertutup dan gak mau bergaul. Dan cowok yang ngedeketin dia mah jangan ditanya, banyaaak, tapi yaa tadi itu, gak mau ngebuka diri.
Base atas itu tempat para cheerleading dan tim basket SMA Natural latihan diluar sekolah. Kadang tidak hanya sekolah mereka saja yang latihan disitu, masih ada beberapa sekolah lain yang biasa latihan juga.

“Haii guys! Lama ya nunggu gue? Hahaha sorry sorry deh, btw gue doang nih yang belum dateng tadi?” kata Veca begitu sampai ditempat.

“Iya, lo lama sih. Yaudah yuk ah langsung ke lapangan aja!” ujar Sisi, ketua cheers.

“Ra, ayok ikut ke lapangan, lo nunggunya dipinggir lapangan aja, sambil liat yang bening-bening” sambil mengedip nakal ala Veca.

‘’Whatever you say lah Vec” jawab Ara dengan enggan.

Ara mengeluarkan headset dan iPod nya begitu sampai di lapangan, dia tidak akan berinteraksi dengan siapapun kalo sudah mengeluarkan dua gadget itu. Veca memperhatikan dari tempatnya beridir sambil menggelengkan kepala. Lalu ia menoleh ke arah orang yang sudah sejak setengah jam yang lalu menunggu kehadiran mereka berdua, lebih tepatnya menunggu Ara, Veca menggedikan bahu kea rah orang itu. Orang itu pun menghela nafas capek. Keputusannya sudah bulat, mendekati dan berkenalan dengan Ara, yang sebenarnya sudah ia kenal sejak ia duduk di bangku SD kelas 5, 7tahun yang lalu, dan baru sekarang ia melihat cewek itu lagi, dengan posisi Ara sekarang duduk di kelas 2 SMA dan dia duduk di kelas 3 SMA.

“Hm sekarang atau nanti ya? Dia inget gak ya…” ucap Ogi dalam hati.


Terlalu ragu untuk memulai semua ini setelah sekian tahun ia menunggu kesempatan-kesempatan seperti ini, dan sekarang ia bukan lah anak sd lagi yang bisa begitu saja ditipu oleh waktu.

“Hai! Boleh duduk disini?” sapa Ogi dengan senyum ramahnya.

“Oh iya boleh, silahkan.” Ucap Ara seraya menggeser posisinya dan kembali larut dengan iPodnya.

Andai Ara tau, orang disebelahnya ini sedang menunggu suatu moment supaya bisa membuka topik pembicaraan dengannya. Dengan teliti ia perhatikan setiap lekuk wajah cewek disampingnya ini. Ia tidak pernah sedekat ini sejak beberapa tahun yang lalu.

“Kamu banyak berubah ya…” tanpa sadar Ogi berbicara seperti itu, pelan.

“Maaf kamu bilang apa tadi?” ucap Ara yang ternyata sudah tidak memakai headset lagi dan pantas saja bila ia mendengar ucapan Ogi barusan.


“Oh bukan apa apa hehe maaf. Hmtemennya Veca ya?” lanjut Ogi sambil mengubah posisi duduknya dan menyamarkan groginya.

“Iya, kok tau?” ucap Ara sekenanya.

“Iya, gue Ogi, temennya Veca, anak SMA Braja.” Ogi mengulurkan tangan sambil tersenyum yang kelewat maksa.

“Oh iya, gue Ara, temen satu sekolahnya Veca, anak SMA Natural.” 
Dan diluar dugaan, ternyata Ara membalas uluran tangan itu berserta cengiran ramah. Dan hal ini membuat Ogi semakin semangat dan grogi. Karena pasalnya, yang ia tau, Ara kalo diajak kenalan itu hanya menyahut seadanya dan membalas uluran tangan dengan malas, tetapi ini benar-benar beda. Sangat diluar prediksi. Oh how lucky Ogi!

“Ets ets ets ada yang abis kenalan nih” ledek Veca sambil menyikut Ara.

“Hai Vec! Apa kabar lo? Long time no see ya kita.” Sahut Ogi dengan cepatnya.

“Hello bro! Fine, seperti yang lo liat hahaha. Well, hmm kalian udah kenalan kan? Jadi gue gak perlu ngenali-ngenalin lagi deh yaa” gaya Veca yang sok cuek.

‘’Iya deh mentang-mentang aku jarang kenalan sama orang kalo bukan lewat kamu” Ara mencibir.

“Duh imut banget sih lo Ra kalo cemburut kayak gitu hahaha gemes.” Tangan Ogi tiba tiba mencubit pipi Ara. Dan tanpa sadar itu sangat berdampak buat Ara.

“Duh sakit Gi. Lo tuh apa-apaan deh.” Ara mengelus pipinya.

“Aih aih kalian tuh yaa cocok banget deh hahaha pas. Hm oke gimana kalo sekarang kita sarapan? Gue tau kalian berdua belum sarapankan? Yuk ahh cuss.” Ajak Veca dengan menggandeng Ara dan Ogi mengikuti dibelakang mereka.

Mereka tiba di sebuah kafe dengan suasana tenang dan angin berhembus sepoi-sepoi, kafe outdoor seperti ini lah yang disukai oleh kedua cewek ini dan karena tujuan Ogi hanya Ara, jadi ia mengikuti kemanapun mereka beruda pergi asalkan ia masih bisa melihat Ara. Ia tidak ingin lagi melepaskan Ara begitu saja. Ia harus menggapai dan meraih tanggan Ara lalu menariknya dalam rengkuhan hangatnya.
Setelah sampai di meja dan memesan makanan.

“Gimana kesibukan lo? Haha cie deh yang mau UN, gimana persiapannya?” VEca membuka topik pembicaraan.

“Biasa lah, sekolah, les, sekolah, les terus deh haha tapi tetep sabtu minggu harus free. Gila mau jadi apaan otak gue kalo belajar mulu. Lo sendiri?”

“Yaa masih sama lah, sekolah, les, cheers, kadang nemenin si jomblo samping gue ini nyari buku atau sekedar nyari angin.” nunjuk Ara dengan dagunya.

“Ih kayak lo gak jomblo aja Vec” cibir Ara.

“Ya yang penting gue punya gebetan yang harus dikejar dan ngebuat hidup gue ada lagunya, emang kayak lo hahaha” Veca tertawa sambil menjulurkan lidah. Ogi malah heran mendengar Ara gak punya gebetan.

“Lo beneran gak punya gebetan Ra? Kok bisa sih?”

“Iya, kenapa lo? Mau masuk komplotannya Veca? Silahkan” cibir Ara lagi

“Duh Ra semakin lo cemberut semakin manis ahh pengen gue cium lo rasanya” ujar Ogi dalam hati.

“Yaa enggak sih Ra, heran aja gitu orang cantik manis kayak lo gak punya gebetan” ucap Ogi akhirnya

“Sebenernya tuh ya Gi, banyaaak banget ikan teri yang mau sama nih putri duyung, tapi emang dasar putri duyung, ansos, semua cowok dia tolak, dari yang eksis sampe yang kutu buku, dari yang mirip Mario Maurer sampe yang mirip Tukul, enggak ada yang nyantol deh” jabar Veca semangat.

“Wihh wihh kok bisa gitu Ra? Lo pernah ada pengalaman buruk? Atau lo… takut fall in love?” tanya Ogi

“Yaa mana gue tau Gi. Mungkin gue cuma belum siap aja buat ngebuka kehidupan gua selain ke keluarga sama ke Veca”

“Dan secara gak sadar sebenernya sekarang lo lagi ngebuka kehidupan lo ke gue” muncul seulas senyum dibibir Ogi dengan lesung pipi sebelah kiri

Ara melongo sejadi-jadinya. Dia sama sekali tidak akan berpikir ke arah itu dan ternyata Ogi berpikir sebaliknya.

“Ehm… Hm bentar yaa guys gue bayar dulu. Oh iya by the way Ra, gue mau ke base atas lagi abis ini, masih harus latihan, yaa maklum bentar lagi lomba, lo pulang bareng Ogi aja gimana?” ucap Veca

“Heh? Eh.. Hm.. Eh.. enggak deh Vec aku ikut kamu aja ya?” Ara gelagapan

“Duh Ra lo tau kan gue kalo latian seberapa lama? Ntar lo mewek minta pulang lagi, ribet kan urusannya. Udah lah lo bareng Ogi aja yayaya?” Veca memperlihatkan cengiran khasnya.

“Iya lo bareng gue aja Ra, dijamin aman deh sampe rumah kok dan ada plus plusnya hehe” Ogi ikutan nyengir saking saltingnya.

“Eh.. Hm.. Yaudah deh bareng Ogi” ujar Ara akhirnya

“Nah gitukan enak Ra hehe sorry yaa. Gi gue nitip Ara yak, awas lo kalo sampe ada yang lecet! Hehe”


“Beresss!” dan Ogi bener-bener nyengir kali ini karena saking senengnya.

Sepeninggalan Veca, Arad an Ogi ngobrol-ngobrol banyak soal sekolah, hobi, cita-cita, keluarga sampe soal first love. Sebelum Ogi mengantar Ara pulang, Ogi mengajak Ara ke sebuah perpustakaan besar di daerah situ, saking senangnya Arad an Ogi pun ikut larut terbawa, mereka menyadari bahwa jam telah menunjukam pukul 4 sore. Kemudian mereka memutuskan untuk pulang.

“Haiii girlz. Hari ini seneeeng bangeeet! Aku kenalan sama temennya Veca, namanya Ogi, anaknya seru banget, easy going dan bisa diajak ngomong apa aja. Trus dia itu manis banget lagi. Pas lagi di base, dia gak sadar nyubit pipi aku trus dia ngebukain pintu mobil buat aku trus dia ngelus-ngelus kepalaku sambil ngacak-ngacak rambut aku, abis itu nerangin hal hal kecil yang selama ini gak aku tahu, kayak semacam apakah babi bisa berkeingat atau tidak dan lainnya. Dia banyak cerita, dia bisa ngebuat aku nyaman dari pertama kenalan, dia ngebuat aku terbuka, dia ngebuat aku ngerasa berdebar ketika disentuh sama cowok, ketika diperhatikan diam-diam sama cowok, ketika dia tersenyum hangat, semua hal hal kecil itu buat aku panas, merah, mual dan berdebar. Benar-benar suatu rasa yang berbeda. Dia ngebuat aku berbeda.:’) Oh iya terakhir sebelum aku turun dari mobilnya, dia minta nomer hp aku dan janji mau hubungin aku kalo dia kangen. What a beautiful day!”

***

Minggu demi minggu terlewati, pekan ujian untuk kelas 12 pun sudah dimulai. Veca semakin sibuk dengan cheersnya, dan selama itu pula Ara ditemani Ogi untuk diluar sekolah, beberapa hari sekali mereka ketemuan hanya untuk sekedar makan malam bareng atau ngobrol-ngobrol di depan teras rumah Ara. Begitu manis semua yang ada. Sepanjang itupun perasaan Ara semakin berkembang ke Ogi, dan tidak bisa ia pungkiri desiran-desiran halus yang sering muncul akibat sentuhan ringan kulit Ogi.

“Hahahaha thanks banget Gi makan malemnya. Aku suka banget suasana kafe tadi, apalagi ada band sekolahannya gitu, duhh perfect deh” wajah manis Ara tidak bisa menahannya hingga menjadikan cengiran lebar di wajahnya.

“Iya sama-sama Ra, aku juga seneng banget male mini, jangan kapok-kapok ya hehe”

“Hahaha oke aku turun yaa. Hati-hati dijalannya, udah larut gini nih”

“Eh Ra hm tunggu” Ogi menarik tangan Arad an membuat Ara balik badan menghadap ke Ogi. Ara hanya mengangkat alis sebagai jawabannya.

“Hm aku saying kamu Ra” Ogi meremas kedua tangan Ara dan kemudian menarik Ara kedalam ringkuhannya lalu mencium kening Ara, pelan, dalam, dan pasti. Ogi melepaskan Ara dan kemudian tersenyum. Ara hanya tersipu dengan rona merah di pipinya.

“Me too Gi. You’re the first. Thank you so much” ucap Ara kemudian membuka pintu mobil dan segera masuk ke dalam rumah.

===

“Ciee yang semalem abis jalan, duh makin lengket aja deh kalian hahaha ceritaaa!” kejar Veca ketika Ara baru saja tiba di kelas. Alhasil dengan rona merah dan muka berbinar-binar, Ara menceritakan semua yang terjadi tadi malam. Tetapi tanggapan Veca malah berbalik 90 derajat, ia tercekat.

“Eh.. Emm.. jadi.. jadi kalian jadian?” ucap Veca terbata –bata


“Yaa enggak bisa dibilang jadian juga sih hehehe yaa intinya kita sama-sama sayang” jawab Ara dengan semangat.  
Melihat itu, Veca tidak tega merusaknya dengan sebuah fakta asli, karena baru sekali ini dalam pertemanannya selama 5tahun melihat Ara sebahagia ini.

===

Sabtu  sore ini Veca menemani Ara yang sedang ngidam sama Macaroni Cheese di salah satu mall ternama. Mereka sedang asik-asiknya makan dan ngobrol.

“Eh eh Vec itu bukannya Ogi ya? Ngapain ya dia disini? Eh sama siapa itu dia? Kok gandengan mesra gitu sih Vec?” pertanyaan beruntun keluar dari mulut Ara begitu melihat pemandangan tidak sedap didepannya. Ogi dengan seorang cewek cantik gandengan dan terlihat seperti cewek itu menceritakan seuatu tetapi Ogi sudah bosan.

Dan tibatiba pemandangan itu berubah menjadi: cewek itu bergelayut manja dilengan Ogi dan membuat Ogi tersenyum simpul. Ara dengan panasnya hampir saja ingin mendatangi mereka tetapi bisa ditahan oleh Veca.

“Udah Ra jangan, tempat umum, gaenak” tahan Veca.

Tanpa sadar air mata Ara jatuh begitu saja, “Pantes dia seminggu ini ngilang, h mini toh. Atau jangan bilang dia punya pacar Vec? Iya kan Vec? Kenapa kamu gak bilang ke aku kalo dia punya pacar?” ujar Ara histeris lalu berlari ke arah mobil Veca.

Ogi yang melihat suatu keganjalan diekor matanya, akhirnya menangkap kejadian saat Ara berlari ke arah mobil Veca dan Veca mengejarnya, spontan Ogi melepas tangan cewek disampingnya dengan kasar.

“Maafin aku Ra, aku emang tau kalo Ogi udah punya pacar, waktu kamu cerita pagi itu aku udah mau bilang tapi ngeliat muka kamu seneng gitu jadi aku gak tega” ujar Veca.

“Enggak Vec gapapa, ini bukan salah kamu, ini salah aku, kenapa gak dari awal aku tanya dia udah punya pacar atau belum biar akhirnya aku gak ngerasa dip hp in gini. Tapi apa maksud dia bilang sayang waktu itu? Aku beneran percaya loh Vec..” isak Ara.

“Dia emang beneran sayang sama kamu Ara…”

“Sayang apanya kalo dia ternyata punya pacar dan masih jalan dengan cewek itu? Ternyata cinta emang menyakitkan ya haha.. iya sih awalnya berbunga-bungan, terbang segala macemnya tapi kalo akhirnya kayak gini, aku lebih memilih buat gak jatuh cinta. You know Vec, it’s my first..”

“I know Ra, karena itu aku ngebiarin kamu buat fall in biar kamu bisa belajar gimana semua rasa ini. Dan Ogi, karena dia bukan orang yang salah Ra, trust me”

“Kalo dia bukan orang yang salah, dia pasti akan ninggalin cewek itu dengan cepat Vec, gak butuh waktu seminggukan buat putus sama cewek buat seorang cowok?”

“Dia butuh waktu Ara sayang… Hei yang aku tangkap sekarang itu bukan rasa kesel kamu akan tindakannya dia sepertinya, tapi… jealous, kamu cemburu ya?”

“Terserah apapun itu namanya. Iya aku cemburu. Aku cemburu dia punya pacar, aku cemburu dia jalan sama cewek lain yang lebih cantik dan ‘ada’ dari pada aku. Tapi aku juga kesel, kemana dia selama seminggu ini ilang gitu aja? Dikira nahan rasa itu gampang? “

“Hahahaha Ara ara. Ok ok stop it. Kita pulang aja ya, seapertinya kamu butuh angin yang lewat di jendela kamu malam ini”

Mobil Veca pergi dari tempatnya, sepasang mata Ogi mengikuti mobil itu sampai menghilang dari penglihatannya. Rasa sakit di dadanya muncul karena melihat air mata dari pipi Ara.
“Gue beneran sayang lo, Ra. Sakit ngeliat lo nangis, sakit ngeliat lo seidh, sakit ngeliat lo terluka, karena gue, karena ulah gue. Gue janji gak akan bikin lo kayak gini lagi Ra. Janji.” Ujar Ogi dalam hati.

.....

Rabu, 05 Juni 2013

Ajari Aku - Adrian Martadinata

Ajari Aku - Adrian Martadinata


Ajari aku tuk bisa 
menjadi yang engkau cinta
agarku bisa memiliki rasaa
yang luar biasa untuku dan untukmuu

Kuharap engkau mengerti
akan semua yang ku pinta
karena kau cahaya hidupkuu malamkuu
tuk terangi jalanku yang berlikuu

Hanya engkau yang bisaaa
hanya engkau yang tauuu
hanya engkau yang mengerti, semua inginkuu

Ajari aku tuk bisa mencintaimuu
ajari aku tuk bisa mengertikanmuu

Mungkinkah semua akan terjadi pada dirikuu
hanya engkau yang tauu

Ajari aku tuk bisa.... mencintaimu...