Jumat, 16 Agustus 2013

Penggalan Cerita Dari Autobiografi

        Di kelas 6 aku duduk dengan Yuandita Putri. Anak gila dan koplak setengah mati ini sangatlah tomboy (tapi sekarang dia cewek banget loh). Dia tuh isengnya masyaallah bener-bener gak ada nandingin deh. Dia tuh kerjaannya berantem, hm sebenernya sih enggak tapi kalau ada anak cowok yang ngajakin dia rebut pasti diladenin sama dia. Pernah suatu hari dia berantem dama Aslam sampai tonjok-tonjokan, Aslam sama Yuan sama-sama kena dibagian bibir. Mereka sama-sama kesakitan dan mereka sama-sama di marahin guru haha. Yuan itu rambutnya wajib dikuncir, katanya panas kalau enggak di kuncir, sekalipun gak ada kunciran, dia pasti pake karet gelang sekalipun karet gelang itu udah putus haha-_-. Aku dan Yuan suka banget yang namanya ngisengin Nona HAHA. Nona selalu jadi bahan bullyan kita berdua B). awalnya sih gara-gara kita berdua lagi gak ada kerjaan aja alias bingung mau iseng tapi gak tau siapa yang mau dijadiin korban haha dan pilihan jatuh kepada Nona. Soalnya waktu itu dia lagi berdiri, bengong gitu, mulutnya mangap trus tangannya mainin kepala gespernya dia dan itu awkward banget HAHA. Sejak saat itu aku sama Yuan jadi sering merhatiin dia dan cakkin dia hahahaha. Trus biasanya kita cakkin dia dengan lagu “Memble tapi kece” hahaha jahat ya kedengerannya? Tapi itu lah kita :D dan Nonanya sendiri pun gak pernah keberatan hehe :D. belum lagi ditambah Adam yang katanya suka sama Nona hahahaha makin lengkap lah bahan cakkan kita hahaha. Tapi tenang, semua itu gak sejahat kedengerannya kok. Kita semua cuma buat seneng-seneng doang kayak gitu dan yang penting pihak yang bersangkutan itu tidak mempermasalahkan hehe.

          Kelas 6. Jadi kelas penentuan belajar kita selama 6 tahun. Kelas ini jadi tibatiba berubah jadi kelas rajin dan kesolidan kita benar-benar berasa di kelas 6 ini. Aku inget banget kita satu kelas  dihukum dilapangan garagara kelasnya gaduh banget dan bukannya ngerjain tugas yang dikasih sama gurunya tapi malah bercanda-canda. Itu hari senen dan itu panas banget diluar, ya sekitar jam 11an lah yaa. Dan kalau kelas 6 itu pasti wali kelas buka les tambahan dan sebagian besar dari kita mengikuti les tambahan tersebut. Biasanya les tambahan diadakan setiap pulang sekolah dari hari Senin sampai hari Kamis. Kita yang iktu les biasanya kalo makan siang sebelum les itu pasti beli nasi warteg depan sekolahan. Kadang berdua kadang sendiri dan lauknya gak jauh-jauh dari tempe orek sama mie goreng trus gratis air putih hahaha. Dan kadang kita bukannya serius les tapi malah bercanda-canda doang haha kalau lagi bosen doang sih yaa.

          Selain les tambahan di sekolah, aku juga mengikuti les tambahan diluar sekolah, yaitu di Primagama. Aku ikut les di Primagama sudah dari kelas 5 sd. awal kelas 5 sih aku disuruh lesnya tappi begitu kelas 6, aku yang minta sendiri ya walau kadang suka bolos karena capek haha. Aku dapat banyak teman baru lagi di Primagama dan aku ketemu teman TK aku disitu, yaitu Mega Mercia. Satu kelasnya sekitar 18 orang. 
          Di tengah-tengah kesibukan kita menjelang UN dan kesibukan Nia di smpnya. Kita masih tetap bisa main di sore harinya. Saat itu kami (aku, bernis, nia, dan vivi) sedang bersepedaan sore hari di komplek. Tibatiba ada seorang anak laki menghampiri kami, dia naik motor. Lalu tibatiba:
Rudi: “hai Bernis ya? Gue Rudi.”
Kita: “hah?” *tampang innocent*
Rudi: “hai boleh kenalan?” *nyodorin tangan* *nyengir*
Kita: “Hah? Hehe” *langsung kabur*

Dan begitulah cerita singkatnya si Rudi, yang entah darimana dan siapa dia, tibatiba datang mengajak kenalan tetapi dibalas dengan kaburnya kita HAHA kita tertawa sangat keras sesudah itu karena kita sama sekali tidak kenal anak itu dan dengan tibatibanya dia dating seperti itu hahaha. Lalu ada lagi sebuah kejadian yang lebih “awkward:” dari ini. Jadi ceritanya itu kita juga lagi bersepedaan di komplek dan kita sedang berempat pula. Seperti ini bayangannya:
*sedang naik sepeda* *sepeda vivi ketinggalan, paling belakang* *tibatiba sepedanya vivi dijegat sama sepeda anaik cowok lain*
Abda: “Eh Vi”
Vivi: “Apaan sih?”
Abda: “Lu suka sama gue ya?”
Vivi: “Hah?” *tampang bingung*
Abda: “Iya kan vi?”
Vivi: “Lu gila yak? Hahaha” *langsung kabur*

Saat sesampainya vivi di tempat kita ngumpul, dia bercerita soal itu dan tanpa komando pun kita tertawa sangat keras hahaha. Karena posisinya saat itu diantara kita tidak ada yang kenal dan tau nama anak itu, kita hanya sekedar kenal muka saja. Kita menyebut anak itu dengan sebutan “Blacky” karena kulitnya yang hitam dan aku baru tau namanya saat menulis autobiografi ini, aku bertanya kepada Bernis yang ternyata kenal sesudah kita smp. Dan kami selalu tertawa bila mengingat dua kejadian itu hahaha kejadian yang memalukan sekaligus mengesankan:’).


Sabtu, 03 Agustus 2013

Pagi Ini

Ayam berkokok
Burung berkicau
Embun bening memenuhi jendela
Mentari belum menyapa dunia
Pagi ini indah
Dibuka dengan ketukan angin
Membangunkanku dari alam mimpi
Alam damai
Alam imajinasi
Alam yang membuatku tak ingin terbangun
Tetapi..
Pagi ini lain
Selain cerah diluar,
Pagi ini pun
Membuatku cerah didalam
Pagi ini,
Pagi yang ku tunggu
Pagi yang ku nanti
Pagi yang membuat bunga bungaku bermekaran
Tak ada hal istimewa mungkin
Tapi aku selalu suka
Saat melihatnya
Melihat matanya
Melihat senyumnya
Melihat dirinya berada disana
Menungguku untuk menghampirinya
Aku selalu suka
Saat menghampirinya
Saat menyapanya
Saat berbicara dengannya
Mungkin hanya pembicaraan lintas lewat
Orang yang mendengar mungkin akan bosan
Atau mungkin dia juga bosan?
Entahlah..
Tapi aku suka itu
Semua hal hal kecil
Yang membuat aku menunggu pagi
Pagi yang indah
Meski tidak cerah
Pagi yang indah
Meski tidak sejuk
Pagi yang indah
Meski tidak mententramkan
Karena..
Kau telah mengalihkan semuanya
Cerah..
Sejuk..
Mententramkan..
Kau..
Membuat cerita pagi ini
Cerita baru dalam perjalanan kita
Cerita indah untuk membuka hari