Sabtu, 07 Desember 2013

Beberapa Fakta Mandela

JOHANNESBURG- Nelson Mandela selama ini lebih dikenal sebagai tokoh perjuangan yang sangat getol membela kaum kulit hitam. Sepanjang hidupnya, terutama ketika muda, Mandela lebih banyak menghabiskan waktu untuk berjuang. Tidak banyak yang bisa dikorek mengenai pria yang baru saja meninggal di usia 95 tahun tersebut. Terutama mengenai kehidupan pribadinya.

Laman ABC News, Jumat (7/12) menulis, ada lima fakta yang selama ini memang sangat jarang diketahui public. Berikut adalah lima fakta yang dibeberkan ABC News.

1. Satu pengunjung setiap tahun
Mandela menghabiskan 30 tahun hidupnya di dalam penjara. Pemerintahan Afrika yang menjunjung politik apartheid melabelinya sebagai pemberontak dan teroris. Dalam kurun waktu 1968-1982, Mandela dibuang ke Pulau Robben. Di tempat itu, Mandela dipaksa melakukan kerja paksa, termasuk menghancurkan karang hingga menjadi kerikil. Mandela hanya diperbolehkan menemui satu pengujung dalam setahun. Dia juga hanya boleh menerima surat per enam bulan. Meski dengan keterbatasan, Mandela bisa menyelesaikan sarjana hukumnya.

2. Apalah arti sebuah nama?
Ketika lahir, Mandela diberi nama Rolihlahla Dalibhunga Mandela. Dalam bahasa native Afsel, Rolihlahla berarti cabang pohon yang patah. Namun, pemerintahan colonial mengartikannya sebagai pembuat onar. Dalam biografinya yang berjudul Long Walk to Frredom, Mandela menulis, saat mulai sekolah guru pertamanya Ibu Mdingane memberinya nama dalam bahasa Inggris, Nelson. Namun, Mandela justru mempertanyakan apa arti nama itu.

3. Penyuka babat
Tak ada yang menyangka jika Mandela sangat menggemari babat. Iya, benar. Babat. Cucu Mandela, Ndileka Mandela mengatakan, kakeknya sangat menyenangi babat. Dalam ulang tahunnya, keluarga selalu menyantap Samp dan babat. Samp merupakan makanan yang terbuat dari jagung.

4.Memiliki hari Mandela Day
Selain Hadiah Nobel dan penghargaan sipil tertinggi lebih dari selusin negara, termasuk Amerika Serikat, Mandela memiliki hari yang diakui secara internasional untuk menghormatinya. Dengan Keputusan Majelis Umum PBB, 18 Juli adalah Mandela Day. Itu adalah hari yang digunakan sebagai symbol perayaan kebebasan. Mandela juga menerima lebih dari 60 penghargaan dari universitas di seluruh dunia.

5. Pria penyuka puisi
Mandela merupakan pria yang sangat menyukai puisi. Ketika dalam penjara, Mandela menyukai puisi berjudul Invictus yang merupakan karangan penyair Inggris, William Ernest Henley. Puisi itu sering dibacanya ke sesama rekan di penjara Robben Island. Puisi tersebut memiliki arti untuk tak menyerah dalam keadaan sesulit apapun. Pada 2009, sebuah film dengan judul yang sama diluncurkan. Saat itu, Morgan Freeman menjadi bintang utama. 

(plasamsn.com)

Sepekan Dalam Berita

Mantan presiden Afrika Selatan Nelson Mandela menghembuskan napas terakhir dengan damai di rumahnya di Johannesburg pada Kamis setelah lama menderita infeksi paru-paru, kata President Jacob Zuma (© Jeremy Sutton Hibbert/Rex Features) 

 Mantan presiden Afrika Selatan Nelson Mandela menghembuskan napas terakhir dengan damai di rumahnya di Johannesburg pada Kamis setelah lama menderita infeksi paru-paru, kata President Jacob Zuma. Dia berusia 95 tahun. Mandela, presiden kulit hitam pertama di Afrika Selatan sekaligus seorang ikon antiapartheid, bebas setelah dipenjara selama 27 tahun untuk membantu membimbing Afrika Selatan melalui pertumpahan darah serta guncangan menuju demokrasi.

Mantan presiden Afrika Selatan Nelson Mandela menghembuskan napas terakhir dengan damai di rumahnya di Johannesburg pada Kamis setelah lama menderita infeksi paru-paru, kata President Jacob Zuma (© Jeremy Sutton Hibbert/Rex Features)

Raja Thailand Bhumibol Adulyadej meminta rakyatnya untuk melakukan tugas mereka demi kebaikan negara itu dalam sebuah pidato ulang tahun pada Kamis, namun menghindari rujukan langsung terhadap guncangan politik terbaru yang terjadi di jalanan di Bangkok. Para demonstran mencoba untuk menggulingkan pemerintah Perdana Menteri Yingluck Shinawatra dan lima orang tewas dalam bentrokan tersebut selama satu pekan terakhir. Dalam foto ini, Shinawatra (di tengah atas pada foto) bergabung dengan yang lainnya untuk mengucapkan doa sambil memegang lilin saat perayaan ulang tahun raja mereka yang tercinta pada 5 Desember 2013.
.
Mantan presiden Afrika Selatan Nelson Mandela menghembuskan napas terakhir dengan damai di rumahnya di Johannesburg pada Kamis setelah lama menderita infeksi paru-paru, kata President Jacob Zuma (© Jeremy Sutton Hibbert/Rex Features) 

Polisi Ukraina pada Kamis memberikan waktu lima hari kepada para demonstran untuk meninggalkan gedung-gedung publik yang mereka duduki dalam protes untuk menentang sebuah pergeseran kebijakan pemerintah terhadap Rusia. Para menteri Uni Eropa di sebuah konferensi keamanan Eropa mendesak otoritas Ukraina untuk menemukan sebuah penyelesaian damai guna mengakhiri konfrontasi tersebut. Dalam foto ini, seorang pria berlutut ketika polisi antihuru-hara berjaga di dekat gedung administrasi kepresidenan saat sebuah demo yang diadakan oleh para pendukung integrasi Uni Eropa di Kiev, pada 1 Desember 2013.
Mantan presiden Afrika Selatan Nelson Mandela menghembuskan napas terakhir dengan damai di rumahnya di Johannesburg pada Kamis setelah lama menderita infeksi paru-paru, kata President Jacob Zuma (© Jeremy Sutton Hibbert/Rex Features)

Sedikitnya empat orang tewas dan 63 lainnya terluka, termasuk 11 orang berada dalam keadaan kritis, ketika sebuah kereta angkutan suburban New York keluar dari jalur pada 1 Desember. Kereta yang memiliki tujuh gerbong itu melaju dengan kecepatan 132 km per jam, hampir tiga kali lipat di luar batas kecepatan untuk melewati jalur yang menikung ketika keretanya mengalami kecelakaan, kata para penyidik. Masinisnya mengatakan kepada para penyidik federal bahwa dia “melamun” tidak lama sebelum kecelakaan, kata pemimpin serikat buruh tempat masinis tersebut bergabung.
Mantan presiden Afrika Selatan Nelson Mandela menghembuskan napas terakhir dengan damai di rumahnya di Johannesburg pada Kamis setelah lama menderita infeksi paru-paru, kata President Jacob Zuma (© Jeremy Sutton Hibbert/Rex Features) 

Sembilan orang tewas dan 14 lainnya mengalami luka serius setelah sebuah helikopter polisi jatuh ke atas sebuah atap bar yang dipenuhi orang di Glasgow, membuat banyak orang di dalamnya terjebak oleh debu dan puing-puing, kata kepolisian Skotlandia. Dalam foto ini, para pekerja penyelamat membersihkan bangkai helikopter tersebut pada 2 Desember 2013.

One Direction - Little Things

Your hand fits in mine 
Like it's made just for me 
But bear this in mind 
It was meant to be 
And I'm joining up the dots 
With the freckles on your cheeks 
And it all makes sense to me

I know you've never loved 
The crinkles by your eyes when you smile 
You've never loved 
Your stomach or your thighs 
The dimples in your back at the bottom of your spine 
But I'll love them endlessly

I won't let these little things slip out of my mouth 
But if I doIt's youOh it's you
They add up toI'm in love with you 
And all these little things

You can't go to bed 
Without a cup of tea 
And maybe that's the reason why you talk in your sleep 
And all those conversations are the secrets that I keep 
Though it makes no sense to me

I know you've never loved the sound of your voice on tape 
You never want to know how much you weighY
ou still have to squeeze into your jeans 
But you're perfect to me

I won't let these little things slip out of my mouth 
But if it's true 
It's youIt's you 
They add up to 
I'm in love with you 
And all these little things

You'll never love yourself 
Half as much as I love you 
You'll never treat yourself right darlin' 
But I want you to 
If I let you know I'm here for you
Maybe you'll love yourself
Like I love you 
Oh

And I've just let these little things slip out of my mouth
Because it's you 
Oh it's you 
It's you 
They add up to 
And I'm in love with you 
And all these little things

I won't let these little things slip out of my mouth
But if it's true 
It's you 
It's you 
They add up to 
And I'm in love with you 
And all your little things

Jumat, 16 Agustus 2013

Penggalan Cerita Dari Autobiografi

        Di kelas 6 aku duduk dengan Yuandita Putri. Anak gila dan koplak setengah mati ini sangatlah tomboy (tapi sekarang dia cewek banget loh). Dia tuh isengnya masyaallah bener-bener gak ada nandingin deh. Dia tuh kerjaannya berantem, hm sebenernya sih enggak tapi kalau ada anak cowok yang ngajakin dia rebut pasti diladenin sama dia. Pernah suatu hari dia berantem dama Aslam sampai tonjok-tonjokan, Aslam sama Yuan sama-sama kena dibagian bibir. Mereka sama-sama kesakitan dan mereka sama-sama di marahin guru haha. Yuan itu rambutnya wajib dikuncir, katanya panas kalau enggak di kuncir, sekalipun gak ada kunciran, dia pasti pake karet gelang sekalipun karet gelang itu udah putus haha-_-. Aku dan Yuan suka banget yang namanya ngisengin Nona HAHA. Nona selalu jadi bahan bullyan kita berdua B). awalnya sih gara-gara kita berdua lagi gak ada kerjaan aja alias bingung mau iseng tapi gak tau siapa yang mau dijadiin korban haha dan pilihan jatuh kepada Nona. Soalnya waktu itu dia lagi berdiri, bengong gitu, mulutnya mangap trus tangannya mainin kepala gespernya dia dan itu awkward banget HAHA. Sejak saat itu aku sama Yuan jadi sering merhatiin dia dan cakkin dia hahahaha. Trus biasanya kita cakkin dia dengan lagu “Memble tapi kece” hahaha jahat ya kedengerannya? Tapi itu lah kita :D dan Nonanya sendiri pun gak pernah keberatan hehe :D. belum lagi ditambah Adam yang katanya suka sama Nona hahahaha makin lengkap lah bahan cakkan kita hahaha. Tapi tenang, semua itu gak sejahat kedengerannya kok. Kita semua cuma buat seneng-seneng doang kayak gitu dan yang penting pihak yang bersangkutan itu tidak mempermasalahkan hehe.

          Kelas 6. Jadi kelas penentuan belajar kita selama 6 tahun. Kelas ini jadi tibatiba berubah jadi kelas rajin dan kesolidan kita benar-benar berasa di kelas 6 ini. Aku inget banget kita satu kelas  dihukum dilapangan garagara kelasnya gaduh banget dan bukannya ngerjain tugas yang dikasih sama gurunya tapi malah bercanda-canda. Itu hari senen dan itu panas banget diluar, ya sekitar jam 11an lah yaa. Dan kalau kelas 6 itu pasti wali kelas buka les tambahan dan sebagian besar dari kita mengikuti les tambahan tersebut. Biasanya les tambahan diadakan setiap pulang sekolah dari hari Senin sampai hari Kamis. Kita yang iktu les biasanya kalo makan siang sebelum les itu pasti beli nasi warteg depan sekolahan. Kadang berdua kadang sendiri dan lauknya gak jauh-jauh dari tempe orek sama mie goreng trus gratis air putih hahaha. Dan kadang kita bukannya serius les tapi malah bercanda-canda doang haha kalau lagi bosen doang sih yaa.

          Selain les tambahan di sekolah, aku juga mengikuti les tambahan diluar sekolah, yaitu di Primagama. Aku ikut les di Primagama sudah dari kelas 5 sd. awal kelas 5 sih aku disuruh lesnya tappi begitu kelas 6, aku yang minta sendiri ya walau kadang suka bolos karena capek haha. Aku dapat banyak teman baru lagi di Primagama dan aku ketemu teman TK aku disitu, yaitu Mega Mercia. Satu kelasnya sekitar 18 orang. 
          Di tengah-tengah kesibukan kita menjelang UN dan kesibukan Nia di smpnya. Kita masih tetap bisa main di sore harinya. Saat itu kami (aku, bernis, nia, dan vivi) sedang bersepedaan sore hari di komplek. Tibatiba ada seorang anak laki menghampiri kami, dia naik motor. Lalu tibatiba:
Rudi: “hai Bernis ya? Gue Rudi.”
Kita: “hah?” *tampang innocent*
Rudi: “hai boleh kenalan?” *nyodorin tangan* *nyengir*
Kita: “Hah? Hehe” *langsung kabur*

Dan begitulah cerita singkatnya si Rudi, yang entah darimana dan siapa dia, tibatiba datang mengajak kenalan tetapi dibalas dengan kaburnya kita HAHA kita tertawa sangat keras sesudah itu karena kita sama sekali tidak kenal anak itu dan dengan tibatibanya dia dating seperti itu hahaha. Lalu ada lagi sebuah kejadian yang lebih “awkward:” dari ini. Jadi ceritanya itu kita juga lagi bersepedaan di komplek dan kita sedang berempat pula. Seperti ini bayangannya:
*sedang naik sepeda* *sepeda vivi ketinggalan, paling belakang* *tibatiba sepedanya vivi dijegat sama sepeda anaik cowok lain*
Abda: “Eh Vi”
Vivi: “Apaan sih?”
Abda: “Lu suka sama gue ya?”
Vivi: “Hah?” *tampang bingung*
Abda: “Iya kan vi?”
Vivi: “Lu gila yak? Hahaha” *langsung kabur*

Saat sesampainya vivi di tempat kita ngumpul, dia bercerita soal itu dan tanpa komando pun kita tertawa sangat keras hahaha. Karena posisinya saat itu diantara kita tidak ada yang kenal dan tau nama anak itu, kita hanya sekedar kenal muka saja. Kita menyebut anak itu dengan sebutan “Blacky” karena kulitnya yang hitam dan aku baru tau namanya saat menulis autobiografi ini, aku bertanya kepada Bernis yang ternyata kenal sesudah kita smp. Dan kami selalu tertawa bila mengingat dua kejadian itu hahaha kejadian yang memalukan sekaligus mengesankan:’).


Sabtu, 03 Agustus 2013

Pagi Ini

Ayam berkokok
Burung berkicau
Embun bening memenuhi jendela
Mentari belum menyapa dunia
Pagi ini indah
Dibuka dengan ketukan angin
Membangunkanku dari alam mimpi
Alam damai
Alam imajinasi
Alam yang membuatku tak ingin terbangun
Tetapi..
Pagi ini lain
Selain cerah diluar,
Pagi ini pun
Membuatku cerah didalam
Pagi ini,
Pagi yang ku tunggu
Pagi yang ku nanti
Pagi yang membuat bunga bungaku bermekaran
Tak ada hal istimewa mungkin
Tapi aku selalu suka
Saat melihatnya
Melihat matanya
Melihat senyumnya
Melihat dirinya berada disana
Menungguku untuk menghampirinya
Aku selalu suka
Saat menghampirinya
Saat menyapanya
Saat berbicara dengannya
Mungkin hanya pembicaraan lintas lewat
Orang yang mendengar mungkin akan bosan
Atau mungkin dia juga bosan?
Entahlah..
Tapi aku suka itu
Semua hal hal kecil
Yang membuat aku menunggu pagi
Pagi yang indah
Meski tidak cerah
Pagi yang indah
Meski tidak sejuk
Pagi yang indah
Meski tidak mententramkan
Karena..
Kau telah mengalihkan semuanya
Cerah..
Sejuk..
Mententramkan..
Kau..
Membuat cerita pagi ini
Cerita baru dalam perjalanan kita
Cerita indah untuk membuka hari

Rabu, 31 Juli 2013

Barbie Botak Terapi Kanker Pada Anak

Barbie tanpa rambut dapat dijadikan media terapi bagi anak-anak pengidap kanker.

Barbie Botak Terapi Kanker pada Anak (© EPA / TYTUS ZMIJEWSKI)

Anak-anak pengidap kanker bermain barbie botak di Rumah Sakit Jurasz University di Bydgoszcz, Polandia, 19 Juli 2013. Rumah Sakit Jurasz adalah satu-satunya rumah sakit yang menggunakan barbie botak sebagai media penyemangat anak-anak pengidap kanker yang sedang menjalani kemoterapi. Perusahaan Mattel membuat boneka barbie botak khusus untuk anak pengidap kanker yang kehilangan rambutnya karena menjalani kemoterapi.

Kemoterapi adalah penggunaan zat kimia untuk perawatan dalam penyembuhan penyakit. Istilah ini hampir merujuk secara eksklusif kepada obat sitostatik yang digunakan untuk merawat kanker. Tujuan kemoterapi pada kanker adalah menghambat atau menghentikan pertumbuhan sel sel onkogen (kanker) pada tubuh pasien.
Salah satu dampak dari kemoterapi adalah merontokan sel sel rambut yang sedang aktif. Seperti yang dialami pasien kemoterapi pada umumnya, khususnya pasien anak-anak seperti di Rumah Sakit Jurasz ini. Karena itu, barbie merupakan salah satu cara dan media penyemangat mereka menghadapi penyakit-penyakit yang dialaminya yang membuat mereka kehilangan rambut-rambut indahnya.

Barbie Botak Terapi Kanker pada Anak (© EPA / TYTUS ZMIJEWSKI)

Barbie Botak Terapi Kanker pada Anak (© EPA / TYTUS ZMIJEWSKI)

Barbie Botak Terapi Kanker pada Anak (© EPA / TYTUS ZMIJEWSKI)



Senin, 29 Juli 2013

Bukan Hewan Biasa

Hewan-hewan ini adalah hasil rekayasa genetika. Ada yang tampak lucu dan ada juga yang tampak menyeramkan.

Bukan Hewan Biasa (© REUTERS / Pichi Chuang)

Ikan Angelfish (Pterophyllum) tampak bersinar didalam aquarium yang gelap di peternakan ikan di Pingtung, Taiwan. Ikan ini merupakan angelfish neon pertama yang berhasil diciptakan oleh Academia Sinica Taiwan dengan Jy Lin, sebuah bioteknologi milik swasta.

Bukan Hewan Biasa (© REUTERS / Pichi Chuang)

Asisten labolatorium sedang mempersiapkan seekor kelinci yang akan diambil susunya di Biological Centre dekat kota Moskow, Rusia. Para ilmuwan tersebut sedang mengkloning kelinci yang menghasilkan susu lebih banyak.

Bukan Hewan Biasa (© REUTERS / Pichi Chuang)

Seorang ilmuwan dari Korea Selatan sedang menggendong Snuppy, anjing kloning pertama yang diambil dari sel anjing dewasa.

Bukan Hewan Biasa (© REUTERS / Pichi Chuang)

Ieraz-Cryozootech-Stallion, seekor kuda kloning berumur 48 hari berlari-lari di kota Cremona, Italia. Kuda kecil ini dikloning dari kuda-kuda Arab.

Bukan Hewan Biasa (© REUTERS / Pichi Chuang)

Unta kecil kloning pertama di dunia, Injaz terlihat di Pusat Reproduksi Unta di Dubai.

Bukan Hewan Biasa (© REUTERS / Pichi Chuang)

Foto kombinasi seekor anjing neon umur tiga bulan Ruppy, tampak terang dalam kegelapan saat diterangi sinar ultra-violet di Universitas Nasional Seoul. Anjing ini adalah salah satu anjing yang membawa gen fluorescent. Para ilmuwan mengambil protein fluorescent dari anenomes laut yang disuntikan dalam sel anjing tersebut.

Bukan Hewan Biasa (© REUTERS / Pichi Chuang)

Salamander ini mampu menumbuhkan anggota badannya setelah terpenggal. Dalam mitos, hewan ini termasuk hewan dewa yang mampu membawa keberuntungan. Para ilmuwan sedang meneliti zat apa yang ada didalam tubuh salamnder tersebut, tetapi permasalahannya mulai berkurang akibat polusi air.

Bukan Hewan Biasa (© REUTERS / Pichi Chuang)

Dua babi tampak bercahaya tanpa adanya sinar di Provinsi Heilongjiang. Ini adalah babi pertama yang melalui rekayasa genetika.

Bukan Hewan Biasa (© REUTERS / Pichi Chuang)

Seorang profesor ini sedang meneliti tikus putih didepannya. Para ilmuwan di Itali telah menciptakan seekor tikus putih berotot seperti tikus putih yang sedang diperiksa.

Bukan Hewan Biasa (© REUTERS / Pichi Chuang)

Ilmuwan dari Israel telah membuat rekayasa genetika ayam tanpa bulu dengan tujuan agar ayam tersebut tidak kepanasan.

Bukan Hewan Biasa (© REUTERS / Pichi Chuang)

Dlly merupakan domba atau kabing kloning yang terkenal, ia telah meninggal sejak Februari 2003. Dolly sengaja dimatika karena memili penyakit paru-paru parah.

Jumat, 05 Juli 2013

The Long Distance Relationship - Short Film



The Long Distance Relationship

Ini film bener-bener bikin terharu banget:') serius. Yongki nunjukkin film ini waktu lagi les, dan ini bener-bener bikin.. hm.. speechless



Selasa, 02 Juli 2013

First Love (Part 2)

“The longer you have to wait for something, the more you will appreciate it when it finally arrives.” -ohteenquotes 

 Ogi. Prayogi Destiantoro, cowok keturunan pengusaha terkenal di negara ini, pewaris salah satu cabang terbesar di kota ini. Ramah, easy going dan low profil, itu lah yang bikin dia selalu jadi pujaan para cewek seantero raya, mungkin lebih tepatnya cewek-cewek matre. Selain itu dia punya badan yang tinggi, kulit agak sawo matang, lesung pipi sebelah kiri yang bikin tiap cewek yang ngeliat langsung meleleh, dan dia punya pembawaan yang asik karena itu gak jarang cewek yang ngefly kalo lagi ngobrol sama dia. Walaupun dia sering gonta ganti pacar, tapi tetep aja gak ada satu pun yang berhasil bikin dia bener-bener fall in love, dan kebanyakan pasti ceweknya duluan yang nembak, saking gak tahannya para cewek. Tapi, beda lagi urusannya kalo dia udah ketemu sama Ara, cuma dia satu satunya cewek yang bisa bikin hidup Ogi jungkir balik. Peri kecilnya. Cinta pertamanya. Dan sengaja ia rahasiakan ini dari Ara, setidaknya untuk sementara ini. 

“Kak handphone lo berisik banget sih itu telpon mulu, angkat apa kak” Rasya, adik perempuan Ara 

“Gak ah lagi males sama dia” 

“Siapa sih?” *liat handphone*

“Ohh kak Ogi, yaudah sini gue yang angkat” “Halo kak Ogi ya? Apa? Mau ngomong sama kak Ara?” ucap Rasya begitu mengangkat telpon itu. Ara melotot dan menggeleng-geleng kepala

“Kak Ara-nya gak mau jawab kak, dia cuma melototin aku sama geleng-geleng doang kak” umbar Rasya berikutnya 

“Ohh iya yaudah aku sampein kak, sebentar” ucap Rasya lalu menoleh ke arah Ara dan “Kak Ara kata kak Ogi nanti dia mau jemput kakak satu jam lagi, oke?” dengan kerasnya Rasya berbicara. Sekuat tenaga Ara merebut hp itu tetapi dengan tangkas Rasya menghindar. 

“Duh kak Ogi buru-buru jemput kak Ara deh ya biar aku gak dipukulin pake bantal terus. Gapapa kak udah kesini aja. Iya kak, bye” akhir pembicaraan Rasya dan Ogi yang isi jawabannya karangan Rasya semua. 

“Sialan lo, bangkec ah, ngapain sih lo?!” Ara melempari Rasya dengan bantal dan guling. Dan Rasya hanya tertawa-tawa sambil berlari keluar kamar. 

“Sialan emang adek laknat. Awas aja itu anak! Duh kalo Ogi dateng beneran matilah gue…” rutuk Ara dalam hati sambil membetulkan kunciran rambutnya dan membereskan kamarnya 

Gak lama kemudian “Kakaaak! Ada yang nyariin tuh dibawah” teriak Vrio, adik laki-laki yang paling kecil 

“Siapa Vri?” 

“Gatau tuh, dia lagi ngobrol sama kak Rasya di teras” 

“Sial itu pasti Ogi. Emang Rasya kampret. Awas aja itu anak” makinya dalam hati 

Begitu Ara turun ke teras bawah, Ogi terbengong-bengong melihat penampilan Ara. Kaos omblong pink dengan celana selutut dan cepolan berantakannya, serta kacamata bingkai hitam yang menghiasi kedua matanya. Simple dan manis, menurut Ogi. 

“Nah kak nih udah ada si korban. Silahkan dinikmati” ceplos Rasya dengan nada meledek puas. Kemudian dijawab Ara dengan pelototan mata dibalik bingkai hitamnya. 

“Hai Ra. Apa kabar?” Ogi basa basi karena salah tingkah 

“Baik. Ngapain lo kesini? Masih inget gue?” 

“Sorry Ra. Gue kesini mau ngejelasin semuanya” 

“Whatever you say lah ya” rolling eyes 

“Dengerin gue dulu Ra, please” dengan muka memohon yang membuat orang kalo melihat itu pasti tidak tega 

“Masuk kuping kanan keluar kuping kiri. Tapi jangan disini, banyak yang nguping” 

Begitu mereka berdua sampai di kafe tempat pertama kali mereka sarapan bareng bersama Veca. Karena mood mereka sedang hancur, mereka hanya memesan minuman saja. 

“Ra? Hm sorry.. waktu itu bukan maksud gue..” Ogi membuka topik pembicaraan 

“Waitt! Ini ngebahas yang waktu itukan? Btw gue lagi males jadi lo gue kasih waktu 7 menit buat ngejelasin, dan abis itu gue mau pulang, banyak tugas.”

 “Oke terserah lo. Waktu gue ketemu lo ‘lagi’ hari minggu pagi itu yang kita ‘pertama kali’ kenalan, gue udah bertekad buat ngejaga dan gak akan ngelepasin lo ‘lagi’. Hari itu gue kayak seolah-olah ketemu sama mainan kesayangan gue dulu, bahagia banget rasanya. Dan setelah hari itu gue berniat buat putus dari pacar gue tapi dia selalu sibuk dan gak bisa diajak ngomong jadi gue nunggu waktu yang pas buat putusin dan hari dimana lo ngeliat gue itu hari gue mau putusin dia dan sekarang gue udah putus Ra sama dia. Tapi disaat gue udah putus, lo malah berbalik gini. Gue hubungin gak bisa, kalo gue ke rumah lo sering banget lo nya gak ada, dan Veca gak mau bantuin gue untuk urusan ini. Tapi untung tadi Rasya yang angkat telpon gue, jadi gue ketolong deh. Lo harus percaya sama gue, karena gue gak mau kehilangan lo ‘lagi’. Please Ra… Gue sayang lo.. ” Ogi menjelaskan semuanya tanpa ada yang ditutup-tutupi dan memegang kedua tangan Ara. 

 Ara yang mendengar itu langsung berpacu jantungnya, nafasnya tercekat, disatu sisi ia ingin sekali berpindah kesebelah Ogi dan memeluknya tetapi sisi lainnya menolak dan memerintahkannya untuk berpikir dengan logika bukan dengan perasaan. 

“Oke cukup, waktu lo habis gue mau pulang.” Hentak Ara sambil berdiri. Lalu disambarnya kembali tangan Ara secepat kilat, 

“Ra please dengerin gue dulu. Gue ngejelasin gini karena gue sayang sama lo dan gak mau kehilangan lo lagi walau gue besok harus…” 

“Stop it. Waktu lo udah abis gue bilang, lo gak denger?” potong Ara 

“Thanks udah mau jelasin itu semua ke gue. Gue terima maaf lo. Btw pertama, gue gak butuh baby sister buat ngejagain gue karena gue udah gede, kedua, maksud lo ngelepasin gue lagi? Berarti kemaren emang lo sengaja ngebiarin gue lepas dari lo dong ya? Ketiga, gue bukan mainan kesayangan lo dan gue gak mau disamain sama barang itu, lo kira gue gapunya perasaan? Keempat, kenapa sih dari tadi lo pake kata ‘lagi’ dan dikasih penekanan? Kapan kita ketemu sebelum ini semua?” tutur Ara dengan emosi yang sudah memuncak. 

Ogi melongo karena tidak percaya Ara akan secerewet dan sedetail itu mengatakannya. Ya wajar sih ya namanya juga cewek lagi emosi, apalagi udah puncaknya, cewek sependiem apapun pasti akan berkoar seperti itu kalau sudah melampaui batasnya masing-masing. Melihat reaksi yang diberikan Ogi, Ara langsung pergi tanpa berpamitan dan menoleh ke arah Ogi lagi. Dan kali ini Ogi hanya bisa membiarkan dia pergi ‘lagi’… 

“Lo pergi ‘lagi’ dan gue kehilangan lo ‘lagi’ entah kapan kita bisa ketemu lagi Ra…” ucap Ogi dialam bawah sadarnya. 

Sesampainya Ara di rumah, sejadi-jadinya ia menangis. Seperti biasa, ia akan membuka jendelanya dan melongokkan kepalanya keluar untuk mendapatkan angin yang lebih banyak. Ia merenungi semua yang telah terjadi selama kurang lebih 2 bulan ini. Semua indah, tanpa celah, sebelum badday itu datang. Tidak semua apa yang kita inginkan sejalan dengan apa yang kita lakukan dan yang terjadi pada kenyataannya. Ara berpikir, dia telah salah menafsirkan semuanya selama 2 bulan ini, ia kira perasaan yang muncul ini akan sebahagia dan semulus seperti diimajinasinya, tetapi ternyata lebih pait dari semua itu, bahkan otak pun sampai menolak memikirkan itu karena terlalu pait buatnya yang baru pertama kali mengenal semua ini. 

*** 

Keesokan harinya, saat jam pelajaran selesai dan digantikan dengan jam ekskul, Veca langsung menarik Ara untuk segera pergi dari sekolah karena ada yang ingin ia bahas dan tempatnya sangat tidak cocok bila dibahas di sekolah yang terlalu banyak kuping bertebaran. Begitu sampai mereka di kafe favorit mereka, langsung memesan dua gelas cappuccino dan 2 mangkok macaroni cheese yang akan menemani cerita mereka. Veca mengatur nafas dan menarik nafas untuk memulai cerita yang seolah-olah itu berat baginya ataupun Ara, kerena reflek, Ara langsung membuntuti menarik nafas. 

“Ra udah siap? Gue mau cerita nih” Veca memulai 
“Ih kamu tuh ya mau cerita doang kayak mau mulai upacara kepresidenan deh. Lebay ah.”

“Gue serius Araaa…” 

“So?” sahut Ara 

“He’s gone…”

 “What do you mean?” pernyataan Veca yang membuat kerutan dikening Ara 

“Oke sorry haha bukan pergi tapi pindah. Ogi kemaren pindah Ra ke Sevilla dia…” 

“APA?! Aku gak salah dengerkan Vec? Kamu gak salah ngomongkan Vec?” potong Ara tibatiba dengan mata mendelik dan handphone yang jatuh dari genggaman tangannya ke rok sekolahnya.

“Enggak Ra mangkanya..” 

“Kan apa aku bilang, dia emang cuma mau mainin aku doang. Dateng trus tibatiba pergi trus dateng lagi minta maaf dan sekarang pergi lagi. Udah aku duga dari awal, huft” sambar Ara dengan berapi-api dan diakhir denga hembusan nafas yang membuatnya sesak. 

“Ra calm down please, dengerin gue dulu. Kemarin waktu dia minta ketemuan sama lo, itu dia mau minta maaf sekaligus pamit, Ra, dia dapet beasiswa di Universidad de Sevilla dan kebetulan disana juga ada om nya jadi dia ambil deh beasiswa itu. Dia sama sekali gak ada maksud buat mainin lo sama ngelepasin lo lagi, Ra, cuma yaa namanya juga hidup, Ra, siapa yang tau jalannya yakan?” 

“Kapan kamu tau ini?” dengan nada lemahnya. 

“Kemarin sehabis dia ketemu sama lo, dia ke rumah gue dan cerita semuanya. Dia sama sekali gak ada niat apapun itu yang lo pikirin itu, Ra, semua asli terjadi tanpa bener-bener dia duga. Dia bilang dia pasti bakal kangen kita banget, apalagi lo, dan dia bilang dia mau kok nunggu lo, asal lo juga mau nunggu dia disini. Dia sayang banget sama lo.” 

“Berapa lama dia kuliah disana, Vec?”

“Hmm 2tahun Ra…” 

Hening 

“Vec..” 

“Hmm?” 

“Sevilla itu jauh kan ya Vec?” 

Veca tidak menjawab, karena jawaban yang Ara ajukan sesungguhnya bukan untuk Veca, melainkan untuk dirinya sendiri sembari menyakinkan semua ini benar-benar terjadi. Sevilla adalah salah satu kota di Spanyol, kota ini terletak didataran sungai Guadalquivir, yang merupakan kota tua terbesar ketiga di Eropa. Dan Universidad de Sevilla merupakan salah satu universitas di Sevilla yang menempati peringkat teratas. Dan Ogi merupakan salah satu orang terpilih untuk merasakan bagaimananyamannya belajar di universitas terknal itu. Hmm betapapintarnya anak itu dan betapa jauhya kota itu dari Indonesia, pikir Ara. 

“Don’t be afraid, Ra. He still waiting for you, trust me” ucap Veca. 

*** 

Tidak banyak yang terjadi setelah pembicaraan sore itu. Tidak banyak hal pula yang dilakukan Ara setelah kepindahannya Ogi. Hanya bangun – sekolah – les – makan – tidur. Atau terkadang ia menemani Veca latihan Cheers kalau Veca mengajaknya. Veca mengajak Ara menemaninya juga karena prihatin akan kondisi Ara sekarang, seperti bebek kehilangan induknya, pikir Veca. Sepenglihatannya, Ara seperti robot, yang kemana-mana sudah dikontrol dan ditetapkan untuk melakukan apa-apa saja, dan hal hal nya pun nomaden, bener-bener tubuh gak bernyawa deh pokoknya, kayak gak punya semangat hidup banget. Temen-temen sekelas aja prihatin banget ngeliatnya, walaupun Ara memang terbiasa diam dan penyendiri tetapi tetap saja terlihat perbedaannya. Ara sekarang kalau masuk ke kelas pagi hari, pasti dengan muka pucat, mata terlihat sedikit bengap dibalik bingkai hitamnya, rambut asal cepol, novel-novel tebal selalu ditenteng seolah-olah menandakan kalau ia takut kehabisan bacaan karena malas berinteraksi, tas ransel yang terlihat sedikit kumal karena sering dibawa tidur, dan semakin jarang berinteraksi dan benar-benar seperlunya saja kalau bicara, yap perlu sekali. 

Saat di tempat les 

“Ra lo kenapa deh, Ra?” tanya seorang teman les Ara, Kevin, yang kebetulan duduk disebelah Ara yang sedang bengong memandangi iPodnya. 

Ara yang ditanya hanya menoleh dan menggedikkan bahunya. Kevin yang bertanya menjadi semakin penasaran karena tak biasa Ara sependiam ini walau memang dia pendiam tapi ini sudah kelewat batas.

 “Pulang les ngopi yuk! Gue punya voucher buy 1 get one 1 free nih di Startbucks, lo mau gak?” tawar Kevin. 

“Hm boleh deh” jawab Ara. 

“Nah gitu dong haha, lo gak usah minta jemput supir lo, biar pake mobil gue aja nanti”

Sesampai mereka di tempat tujuan. Mereka masing-masing sudah memegang minuman milik mereka, Ara dengan Mocha Cookie Crumble Frappuccinonya dan Kevin dengan Caffe Vanilla Frappuccinonya, mereka duduk bersebrangan. Kevin bercerita panjang lebar untuk mengisi keheningan diantara mereka karena ia tahu bahwa Ara tidak akan bercerita apapun selain mendengarkannya dan sesekali menimpalinya, itu lah cara Kevin menghibur Ara. Sebenarnya bukan tanpa alasan Kevin mengajak Ara kesini, ia hanya ingin menghibur Ara dan melihat sedikit senyumnya hari ini. Tidak seperti orang lain yang bertanya penasaran mengapa Ara seperti ini, Kevin hanya menebak-nebak tanpa mampu bertanya langsung karena ia tau kalau Ara tidak akan menjawabnya, jadi tugasnya saat ini ia lah menghiburnya apapun masalah yang dihadapinya. 

Kevin Hardianto, adalah teman les Ara dan teman nongkrongnya Veca. Tidak terlalu tinggi, tidak terlalu putih, berkacamata, bibir tipis, dan senang sekali bermain game. Kevin termasuk cowok popular di sekolahnya tetapi anehnya dia baru punya 1 mantan, padahal cewek selalu mengelilinginya. Mantanya itu adek kelasnya semasa SMP, jadi bisa dihitung berapa tahun dia menjomblo. Kabar burung mengatakan, bahwa Kevin itu diam-diam suka sama Veca, tidak ada yang tau pasti, kecuali Ara. Ara mengetahui semua-muanya, karena Ara lah tempat Kevin bercerita berbagai macam kisah dalam hidupnya. Begitu pula Ara, Kevin adalah orang kedua setelah veca yang akan ia ceritakan mengenai hal apapun. Kevin adalah teman les sekaligus pendengar dan pendongeng yang baik. Ara tidak segan-segan memegang tangan Kevin, menggandengnya, bahkan merangkul bahunya, begitu pula dengan Kevin, tak segan-segan ia merayu Ara didepan teman-teman les nya dan merangkul serta memegang tangannya erat. Semua itu mereka lakukan karena sudah terbiasa akan keadaan mereka masing-masing. Ara lebih dulu mengenal Kevin dibandingkan dengan Veca, tetapi Kevin lebih tertarik dengan Veca, yap kabar burung itu memang benar. 

Kevin menyeruput kopinya, “ Gimana kabarnya Ogi? Udah lama gue gak denger ceritanya dari lo” 

“Entah lah, aku gatau” sambil menggedikkan bahunya 

“Kok? Haha kemaren-kemaren kayaknya deket banget lo berdua, sampe bbm gue ramenya cuma garagara lo cerita doang loh, Ra”

“Oh ya?” 

“Hmm. Kuliah dimana dia sekarang?” 

“Universidad de Sevilla” 

“Oh I see! Hmm tau deh nih gue ceritanya kalo begini hahaha Ara Ara, You’re unlucky girl, baby” 

“Yeah of course. You always know what I mean, Vin” 

“Haha hmm gini ya, Ra, gak selamanya kita mendapatkan apa yang kita inginkan. Dan gak selamanya apa yang kita sudah dapatkan akan selalu bertahan disisi kita. Tuhan itu Maha Adil, Ra. Dia selalu memberikan kesempatan pada setiap makhluk-Nya, contohnya aja lo, lo dikasih kesempatan buat ngerasain rasa yang kata lo luar biasa itu, lo dikasih kesempatan buat kenal sama seorang Ogi, dan hmm gua rasa ini saatnya lo berada dibawah, saatnya kesabaran lo diuji” ujar Kevin dengan dilanjutkan meneguk kopinya. 

“Dia pergi kuliah pasti gak sebentar, Ra, dan lo ma uterus gini-gini aja? Hidup kayak robot? Lo gak bisa Ra, lo butuh suasana baru, lo pikiran baru yang fresh, lo gak boleh terlalu kalut akan kehilangan, toh gue yakin dia akan balik lagi kok, Ra, trust me!” lanjut Kevin. 

Kening Ara mengkerut. Ia heran karena jarang sekali Kevin memberinya nasehat tua seperti ini, biasanya ia akan menjadi pendengar setia dan pelayan debat setia, bukan penasehat tua seperti ini. Dan pada akhir pembicaraan Kevin, Ara pun tertawa, saking lepasnya, mukanya sampai merah, Kevin yang ditertawai hanya memasang muka innocentnya. Sore itupun berakhir dengan senyum diwajah Ara dan muka seumringah diwajah Kevin, puas karena sudah berhasil menghibur Ara. 

“Hai girlz. Hft terlalu banyak yang terjadi selama aku gak nulis di buku ini, terlalu mager juga buat nulis semua yang terjadi, hm terlalu berharga buat ditulis, tapi terlalu pait baut disimpen sendirian, hm gadeng gak sendirian, lebih tepatnya bareng Veca sama Kevin. Mereka berdua selalu nyuruh aku buat percaya omongan mereka, tapi sama aja kayak berharap, nanti kalau terlalu banyak berharap malah terlalu sakit. Ok. Sekian.” 

*** 

Bulan demi bulan terlewati, ujian demi ujian yang ditempuh kelas 12 juga sudah berlalu. Dua tahun pun berlalu, saat ini Veca melanjutkan kuliahnya disalah satu universitas diluar kota, Kevin mendapat beasiswa untuk kuliah di Inggris, sedangkan Ara sendiri kuliah disalah satu universitas ternama di kota ini. Banyak yang berubah dari hidup Ara. Kepindahan kedua sahabatnya dan kepindahan Rasya, kerja part time disalah satu kantor majalah, dan mengajar sekolah jalanan pada hari minggu dan hari libur lainnya. Seperti itu lah kehidupan Ara yang sekarang, tanpa orang-orang dekat disekitarnya, selain keluarganya tentunya. Hatinya masih sama seperti 2tahun yang lalu, Ogi masih selalu ada disetiap mimpi-mimpi malamnya, kenangan-kenangan itu masih tersimpan rapi di otaknya, rasa sakit itu pun masih membekas dihatinya. 

Bila berkunjung ke kafe outdoor, tempat biasa ia menghabiskan waktu bersama Veca ataupun Ogi, ia masih memesan menu yang sama, duduk ditempat yang sama, menikmati perubahan demi perubahan yang terjadi dari tempatnya itu. Tidak banyak teman yang ia ajak ke tempat ini, bahkan bila dihitung hanya satu orang teman yang terkadang ia ajak kesini, Vrio, adik laki-lakinya, hanya Vrio yang terkadang menemaninya, menemani tempat-tempat kosong disekitar Ara, menemani diamnya Ara dan menemani mencarikan inspirasi untuk buku ketiganya. Selain anak kuliah, pekerja kantoran yang part time dan guru amatiran, Ara adalah seorang penulis amatir yang sudah menerbitkan 2 buku dan buku ketiga sedang dalam proses. Ogi lah inspiringnya selama ini, dia yang selalu membuat Ara berpikir dan menemukan ide ide brilliant yang selalu dipuji-puji oleh bos kantornya. 

Seperti saat ini, ia sedang duduk di kafe outdoor dan tetap ditempat yang sama, dengan laptop dan secangkir Mocha Latte dan semangkok Macaroni Cheese, ia melanjutkan buku ketiganya dalam diam. Ketika ia sedang merefleksikan matanya mengitari ruangan sekitar, tiba-tiba matanya bertemu dengan sosok tinggi, berlesung pipi dikiri dan senyuman khasnya, mata mereka berdua bertubrukkan. Ara kaget menyadari itu, sedangkan pemilik mata yang lain hanya tersenyum simpul karena sebenarnya ia sudah menyadari kehadiran Ara sejak beberapa jam yang lalu. Kenapa orang itu bisa disini, ujar Ara dalam hati sembari memalingkan wajahnya menuju laptopnya kembali dan berusaha sebisa mungkin memfokuskan pikirannya pada laptop didepannya dan tak menghiraukan orang disebrang sana. 

 …

Sabtu, 29 Juni 2013

sabtu sore

Haiii semuaaaaa! Hahahahaha mood gua lagi bagus dong ini:D. Gua mau cerita hmmm tepatnya itu curhat ya haha-_-. Ya intinya sore ini gua seneng hmm biasa aja sih tapi yaa moodnya baguss hoho beda banget sama beberapa sore yang lalu hoho. Sekarang gua lagi duduk di ruang gambar mama sambil dengerin musik, pintu depa dibuka, mana anginnya enak banget lagi haha trus wifi lagi kenceng banget ini hahaha dan chat sama hans huohoho tumben juga tuh anak moodnya lagi enak hahaha-_-v. Mungkin karena dia daritadi mood nya lagi enak jadi gua ketularan enak kali yaaa hahaha.

Hmm buat yang gatau dia, dia itu Muhammad Jihad Hans, sekarang barus aja lulus SMP dan gatau mau masuk mana -_- haha yap benar dia satu tahun lebih muda dari gua. Hm dia itu... cowok yang jelas:p haha hmm lebih tinggi dan lebih putih dari gua. Dia itu lahir tanggal 14 Juli 1998 di Koln, tenggara Jerman ngakunya sih gitu hahaha padahal mah di jakarta wkwk, iya dia itu cancer dan dia itu pecinta angka 14 sama kayak 'itu' hahahahahaha abaikan. Hmm gua pertama kali kenal dia yaa di pramuka, dia anggota pasgar juga. Hm dulu sih gua sama dia gak deket cuma yaa gimana sih hubungan antara adek dan kakak kelas yang di ekskul yang sama, oiyaa belum lagi kita berdua sama-sama pengurus osis tahun ajaran 2010/2011 hmm just it. Dia orangnya aktif dan kelewat aktif mangkanya sering dibilang gila hahaha yaa bukan gila dalam arti sesungguhnya sih tapi yaaa gila -______- haha humoris gitu dech:3. Angkatan gua sama angkatan dia sering lomba bareng, namanya juga cuma beda setahun dan angkatan gua cowoknya cuma satu orang-_-wkwk yaa pantes lah.


Hmm dia itu mukanya... putih trus hidungnya lumayan mancung, rahangnya panjang, bibirnya agak tebal dan ditengah bibir bawahnya ada kayak semacam bekas luka hitam gitu tapi sekarang udah tipis deh tuh kayaknya, hmm matanya... beda gitu deh:3 hahaha entah yaa yang jelas beda aja gitu hoho and thats a little thing i like, hmm rambutnya agak gondrong trus pirang gitu yaa gabegitu hitam deh hoho dan kalau lagi jabrik... ehm... keren(y) hahaha. Hmm ada yang kebayang gimana mukanya? Yaa kata temen-temennya sih ganteng... tapi... gatau deh menurut kalian:P hahaha yang jelas yaa lumayan lah hahaha;p jelass sih yaa banyak bangeeeeet yang suka-_- makan hati sendiri deh tuh *eh hahahaha tapi bener deh tuh anak fansnya banyaknya yampun... gangerti lagi deh-_-haha.

Oiyaa hmm cara jalannya dia juga beda, kalo menurut gua sih haha dan cara dia bicara tuh menarik perhatian dan yaa wajar lah kalo banyak yang suka apalagi kalo dia udah ngomong atau menjelaskan sesuatu, gak cewek gak cowok pasti langsung tertuju gitu perhatiannya, ini kebukti karena gua perhatiin selama dulu di pramuka tuh yaa begitu haha.
Hmm dia itu bisa dibilang polos cumaa yaa gitu deh haha banyak yang gak percaya kalo dia polos soalnya yaa yakali orang kayak dia polos-_- tapi iyaa kenyataannya hmm diliat dari cara ngomongnya yang ceplas ceplos apa adanya.
Oiyaa dan dia itu alim walau kadang emang rada-rada dah -______-. Dan dia kalo makan itu lamanya yampunn apalagi kalo udah makan nasi, bisa kali tuh satu jam baru selesai -_- hahaha. Dia itu suka bangett yang namanya makanan pedas, bener-bener orang minang asli deh. Dan kalo makan sama dia itu, apalagi makan di chikenkatsu di sevel, pasti pake saosnya banyak banget-_- dan gua gasuka saos itu jadi yaa bisa kalian bayangkan bagaimana kejadian selanjutnya hahahaha. 

Dia itu hmm terlalu banyak yang mau gua ceritain ke kalian.. Yang jelas, dia itu beda, yap benar-benar beda dari orang itu dan dia bener-bener beda dari yang gua kira dan beda dari diri gua lebih tepatnya. Jalan pikiran kita pun beda, dan kebanyakan selalu bertentangan haha. Dia itu bocah yang selalu bikin gua senyum haha selalu bikin ketawa haha sama semua tindakannya dari yang dia gak sadar sampe yang dia sadar, dari hal hal kecil sampe hal hal besar. DIa itu... apayaa hahaha yang jelas dia itu penyemangat gua, dan dia bener-bener dateng disaat yang tepat.

And he's mine. He's my boyF:-). Maaf buat semua yang merasa dirugikan karena gua, yaa lebih tepatnya karena gua pacaran sama dia, gua juga gak nyangka haha beneran deh seganyangka itu.. Mungkin bagi kalian yang tau gua, pasti kalian ngerti kenapa, tapi bagi yang enggak hm beneran ini bener-bener diluar dugaan banget. But he success, make me fall to him haha:').

Ada kata-kata dari dia yang selalu gua inget

"Apa yang pertama muncul dipikiran kamu yas terus abis itu kalo belum yakin kamu pikiran segala hal yang terjadi kalau sikap itu dilakukan, dan kalau lebih banyak kerugiannya baru ganti sikap."

Hahahahaha and now, I really love him so much

Ada qoutes yang bilang gini:
"Maybe I'm too late to be your first, but now, I'm preparing myself to be your last."
Hahahahahaha lebay hahahahaha let it flow aja sih hahahaha bighug({})


Jumat, 28 Juni 2013

Cinta Tak Mungkin Berhenti - Tangga

Cinta Tak Mungkin Berhenti - Tangga


Tak ada kisah tentang cinta yang bisa terhindar
dari air mataa
namun ku coba menerima hatiku membuka
siap untuk terluka

Cinta tak mungkin berhenti
secepat saat aku jatuh hati
jatuhkan hatiku kepadamu
sehingga hidupku lebih berarti

Cinta tak mudah berganti
tak mudah berganti jadi benci
walau kini aku harus pergi
tuk sembuhkan hatii

Walau seharusnya bisa saja dulu aku menghindar
dari pahitnya cintaa
namuku pilih begini biar ku terima
sakit demi jalani cinta

Cinta tak mungkin berhenti secepat saat aku jatuh hati
jatuhkan hatiku kepadamu
sehingga hidupku lebih berarti
cinta tak mudah berganti
tak mudah berganti jadi benciii
walau kini aku harus pergi tuk semuhkan hatii

Hanya kamu yang bisa
bisa membuatku relaaa
rela menangis karenamu

Cinta tak mungkin berhenti secepat saat aku jatuh hati
jatuhkan hatiku kepadamu
sehingga hidupku lebih berarti
cinta tak mudah berganti
tak mudah berganti jadi benci
walau kini aku harus pergi tuk semuhkan hati

Rabu, 19 Juni 2013

Phobia

Lethologica adalah gangguan psikologis yang menyebabkan seseorang lupa sesaat akan suatu nama atau kata dalam sebuah percakapan.

Syngenesophobia adalah fobia atau rasa takut pada orang dekat / keluarga.

Clinomania adalah istilah yang menggambarkan keadaan dimana kamu selalu ingin tidur.

Macrophobia adalah fobia / takut akan menunggu lama.

Claustrophobia adalah takut berada di ruang yang sempit, cenderung akan mulai gugup, berkeringat, kehabisan nafas.

Hypnic jerk adalah mimpi seolah jatuh yg dialami saat kita baru tertidur.


Nyctophobia adalah fobia ketakutan terhadap kegelapan / malam.

Haptephobia / Haphephobia adalah fobia atau ketakutan akan disentuh.

Urophobia adalah fobia / takut buang air kecil, terjadi karena trauma saat berada di kamar mandi.

Musicphile adalah sebutan orang yang kecanduan mendengarkan musik.

Emetophobia adalah ketakutan akan rasa mual dan muntah, saat melihat seseorang mual dan muntah, maka kita pun akan ikut muntah.

Alodoxaphobia adalah fobia / takut pendapat (argumentasi) orang lain.

Paraskevidekatriaphobia adalah fobia atau rasa takut akan hari jumat pada tanggal 13.

Paralipophobia adalah Takut untuk mengabaikan tugas dan bertanggung jawab.

Ergophobia adalah fobia atau ketakukan akan pekerjaan / bekerja.

Bahagia yang sederhana

Bahagia itu sederhana
Merasakan hal hal kecil disekitar kita pun
Dapat membuat bahagia
Bahagia juga dapat kita ciptakan
Walau terkadang kita butuh bahagia yang alami
Bahagia yang datangnya tiba-tiba
Bahagia sederhanaku itu...
Seperti merasakan datangnya dia
Dia itu menenangkan
Dia itu menyejukkan
Dia itu mententramkan
Dia itu selalu membuat dingin suasana
Tetapi membuat hangat di hati
Dia itu tipis
Dia itu tak kasat mata
Tetapi kehadirannya dapat kita rasakan
Dia itu alami
Dia membuatku selalu menanti kehadirannya
Tetapi,
Mengapa tidak begitu dengan orang-orang?
Lebih banyak yang tak peduli dengannya
Lebih banyak yang mengacuhkannya
Lebih banyak yang mengumpatnya
Lebih banyak yang...
Yang tak tau akan kenikmatannya
Memang benar,
Terkadang dia datang dengan kasar
Tapi tak jarang juga dia datang dengan halus, lembut
Terkadang dia datang bersama guntur yang menggelegar
Tapi tak jarang pula dia datang dengan kicauan gembira para burung
Dan terkadang dia datang dengan sobat sepermainannya
Sobat karibnya, dimana ada sobatnya disitulah ada dia
Dan hal itu yang membuatku bahagia
Kedua hal ini saling bersatu
Membuat satu kesatuan yang takkan terpisahkan
Aku menyukainya
Walau banyak yang membencinya
Aku menyukainya
Walau banyak yang mengumpatnya
Aku menyukainya
Walau terkadang mereka datang membawa bala
Aku menyukainya
Walau tak ada yang peduli
Ya,
Tak ada yang peduli aku menyukainya atau tidak
Ya,
Aku pun tak peduli akan hal itu
Karena yang aku tau
Dia membuatku merasa aku berada di angkasa
Merasa aku tak nyata
Tetapi itu lah kebahagiaan
Kebahagiaan yang sangat sederhana
Dari seperkecil kebahagiaan di dunia ini
Dan aku
Selalu menunggumu nmenerpa wajah dan hatiku
Angin.

Kamis, 06 Juni 2013

First Love (Part 1)

‘’Strive your first love being your last love.”

“Kenapa ya aku seing banget denger kalimat itu? Segitu berkesannya kah cinta pertama itu? Gimana sih rasanya cinta pertama? Aku penasaran banget loh sama cinta pertama itu. Yaa jujur ajaa aku belum pernah ngerasain apapun soal cinta. Jangan kan cinta, punya gebetan aja enggak. Huh apa coba gebetan? Aku gangerti huuaaa…”

Haft.. Ara menghempaskan nafasnya setelah selesai menulis buku hariannya. Ya benar, sekarang malam minggu dan rutinitasnya setiap malam minggu ialah mendengarkan siaran radio favoritnya sambil menulis di buku harian atau bikin cerpen. Kadang, Veca, sahabatnya, main ke rumah tapi tidak untuk kali ini. Ara membuka jendela dan membiarkan angin masuk. Ia suka sekali seperti ini, menikmati angin dengan mata tertutup sambil mendengarkan nyanyian-nyanyian di radio. “Ahh damainya dunia kalo tiap malem kayak gini..”

‘’Tok tok tok tok” ketukan pintu kamar samar-samar terdengar di telinga Ara

“Tok tok tok tok” lagi lagi.

“Ahh pasti Veca nih pagi-pagi gini ributin orang” ujar Ara dalam hati.

“Masuk masuk” suara Ara terdengar hambar.

‘’Araaaaaaa!” teriak Veca.

“Hmm…”

“Cepetan lo bangun dan ikut gua sekarang ke base atasss” ujar Veca seraya menarik-narik selimut Ara.

‘’Ngapain aku harus ikut kamu? Kamu mau latihankan? Yaudah latihan aja sendiri sanaaa”

‘’Ahh enggak enggak. Pokoknya lo harus ikut gue. Ada something nih. Atau enggak, lo bakal gue gentayangin terus 7 hari 7 malem! Cepeeeet!”

‘’Hmm iyaiya bawel” ujar Ara akhirnya sambil menyeret-nyeret kakinya menuju kamar mandi.

‘’Ayook cepetan ntar gue telat nih” ucap Veca dengan menarik tangan Ara menuju mobilnya.

“Ada apa sih Vecc? Kamu tuh semangat banget deh kayaknya” Ara membenahi duduk dan memasang seatbeltnya.

“Ntar lo juga tau hehe” cengiran khas Veca yang mampu membuat kaum pria terpesona.

Anandia Vecaronica, Veca, itu jenis cewek yang pasti disukai setiap populasi cowok yang lewat didepan dia. Tinggi, putih, tubuh semampai, bibir mungil, dagu lancip dan rambutnya hitam curly gitu. Udah gitu dia anak cheers pula. Lengkap deh pokoknya. Dan itu yang bikin Ara heran kenapa seorang Veca yang dikelilingi banyak teman cewek dan cowok gaul tapi tetap saja mau berteman dengannya. Sedangkan Ara, Vanesha Tarania, itu bisa dibilang cewek kuper, tapi lebih tepatnya pendiem dan gak banyak tingkah. Tinggi, kulit sawo matang, rambut hitam lurus tetapi lebih sering dicepol, pakai kacamata dan selalu pakai headset kemana-mana kalo lagi gak sama Veca. Sebenernya yang mau temenan sama Ara itu banyak tapi emang dasar dianya aja yang terlalu tertutup dan gak mau bergaul. Dan cowok yang ngedeketin dia mah jangan ditanya, banyaaak, tapi yaa tadi itu, gak mau ngebuka diri.
Base atas itu tempat para cheerleading dan tim basket SMA Natural latihan diluar sekolah. Kadang tidak hanya sekolah mereka saja yang latihan disitu, masih ada beberapa sekolah lain yang biasa latihan juga.

“Haii guys! Lama ya nunggu gue? Hahaha sorry sorry deh, btw gue doang nih yang belum dateng tadi?” kata Veca begitu sampai ditempat.

“Iya, lo lama sih. Yaudah yuk ah langsung ke lapangan aja!” ujar Sisi, ketua cheers.

“Ra, ayok ikut ke lapangan, lo nunggunya dipinggir lapangan aja, sambil liat yang bening-bening” sambil mengedip nakal ala Veca.

‘’Whatever you say lah Vec” jawab Ara dengan enggan.

Ara mengeluarkan headset dan iPod nya begitu sampai di lapangan, dia tidak akan berinteraksi dengan siapapun kalo sudah mengeluarkan dua gadget itu. Veca memperhatikan dari tempatnya beridir sambil menggelengkan kepala. Lalu ia menoleh ke arah orang yang sudah sejak setengah jam yang lalu menunggu kehadiran mereka berdua, lebih tepatnya menunggu Ara, Veca menggedikan bahu kea rah orang itu. Orang itu pun menghela nafas capek. Keputusannya sudah bulat, mendekati dan berkenalan dengan Ara, yang sebenarnya sudah ia kenal sejak ia duduk di bangku SD kelas 5, 7tahun yang lalu, dan baru sekarang ia melihat cewek itu lagi, dengan posisi Ara sekarang duduk di kelas 2 SMA dan dia duduk di kelas 3 SMA.

“Hm sekarang atau nanti ya? Dia inget gak ya…” ucap Ogi dalam hati.


Terlalu ragu untuk memulai semua ini setelah sekian tahun ia menunggu kesempatan-kesempatan seperti ini, dan sekarang ia bukan lah anak sd lagi yang bisa begitu saja ditipu oleh waktu.

“Hai! Boleh duduk disini?” sapa Ogi dengan senyum ramahnya.

“Oh iya boleh, silahkan.” Ucap Ara seraya menggeser posisinya dan kembali larut dengan iPodnya.

Andai Ara tau, orang disebelahnya ini sedang menunggu suatu moment supaya bisa membuka topik pembicaraan dengannya. Dengan teliti ia perhatikan setiap lekuk wajah cewek disampingnya ini. Ia tidak pernah sedekat ini sejak beberapa tahun yang lalu.

“Kamu banyak berubah ya…” tanpa sadar Ogi berbicara seperti itu, pelan.

“Maaf kamu bilang apa tadi?” ucap Ara yang ternyata sudah tidak memakai headset lagi dan pantas saja bila ia mendengar ucapan Ogi barusan.


“Oh bukan apa apa hehe maaf. Hmtemennya Veca ya?” lanjut Ogi sambil mengubah posisi duduknya dan menyamarkan groginya.

“Iya, kok tau?” ucap Ara sekenanya.

“Iya, gue Ogi, temennya Veca, anak SMA Braja.” Ogi mengulurkan tangan sambil tersenyum yang kelewat maksa.

“Oh iya, gue Ara, temen satu sekolahnya Veca, anak SMA Natural.” 
Dan diluar dugaan, ternyata Ara membalas uluran tangan itu berserta cengiran ramah. Dan hal ini membuat Ogi semakin semangat dan grogi. Karena pasalnya, yang ia tau, Ara kalo diajak kenalan itu hanya menyahut seadanya dan membalas uluran tangan dengan malas, tetapi ini benar-benar beda. Sangat diluar prediksi. Oh how lucky Ogi!

“Ets ets ets ada yang abis kenalan nih” ledek Veca sambil menyikut Ara.

“Hai Vec! Apa kabar lo? Long time no see ya kita.” Sahut Ogi dengan cepatnya.

“Hello bro! Fine, seperti yang lo liat hahaha. Well, hmm kalian udah kenalan kan? Jadi gue gak perlu ngenali-ngenalin lagi deh yaa” gaya Veca yang sok cuek.

‘’Iya deh mentang-mentang aku jarang kenalan sama orang kalo bukan lewat kamu” Ara mencibir.

“Duh imut banget sih lo Ra kalo cemburut kayak gitu hahaha gemes.” Tangan Ogi tiba tiba mencubit pipi Ara. Dan tanpa sadar itu sangat berdampak buat Ara.

“Duh sakit Gi. Lo tuh apa-apaan deh.” Ara mengelus pipinya.

“Aih aih kalian tuh yaa cocok banget deh hahaha pas. Hm oke gimana kalo sekarang kita sarapan? Gue tau kalian berdua belum sarapankan? Yuk ahh cuss.” Ajak Veca dengan menggandeng Ara dan Ogi mengikuti dibelakang mereka.

Mereka tiba di sebuah kafe dengan suasana tenang dan angin berhembus sepoi-sepoi, kafe outdoor seperti ini lah yang disukai oleh kedua cewek ini dan karena tujuan Ogi hanya Ara, jadi ia mengikuti kemanapun mereka beruda pergi asalkan ia masih bisa melihat Ara. Ia tidak ingin lagi melepaskan Ara begitu saja. Ia harus menggapai dan meraih tanggan Ara lalu menariknya dalam rengkuhan hangatnya.
Setelah sampai di meja dan memesan makanan.

“Gimana kesibukan lo? Haha cie deh yang mau UN, gimana persiapannya?” VEca membuka topik pembicaraan.

“Biasa lah, sekolah, les, sekolah, les terus deh haha tapi tetep sabtu minggu harus free. Gila mau jadi apaan otak gue kalo belajar mulu. Lo sendiri?”

“Yaa masih sama lah, sekolah, les, cheers, kadang nemenin si jomblo samping gue ini nyari buku atau sekedar nyari angin.” nunjuk Ara dengan dagunya.

“Ih kayak lo gak jomblo aja Vec” cibir Ara.

“Ya yang penting gue punya gebetan yang harus dikejar dan ngebuat hidup gue ada lagunya, emang kayak lo hahaha” Veca tertawa sambil menjulurkan lidah. Ogi malah heran mendengar Ara gak punya gebetan.

“Lo beneran gak punya gebetan Ra? Kok bisa sih?”

“Iya, kenapa lo? Mau masuk komplotannya Veca? Silahkan” cibir Ara lagi

“Duh Ra semakin lo cemberut semakin manis ahh pengen gue cium lo rasanya” ujar Ogi dalam hati.

“Yaa enggak sih Ra, heran aja gitu orang cantik manis kayak lo gak punya gebetan” ucap Ogi akhirnya

“Sebenernya tuh ya Gi, banyaaak banget ikan teri yang mau sama nih putri duyung, tapi emang dasar putri duyung, ansos, semua cowok dia tolak, dari yang eksis sampe yang kutu buku, dari yang mirip Mario Maurer sampe yang mirip Tukul, enggak ada yang nyantol deh” jabar Veca semangat.

“Wihh wihh kok bisa gitu Ra? Lo pernah ada pengalaman buruk? Atau lo… takut fall in love?” tanya Ogi

“Yaa mana gue tau Gi. Mungkin gue cuma belum siap aja buat ngebuka kehidupan gua selain ke keluarga sama ke Veca”

“Dan secara gak sadar sebenernya sekarang lo lagi ngebuka kehidupan lo ke gue” muncul seulas senyum dibibir Ogi dengan lesung pipi sebelah kiri

Ara melongo sejadi-jadinya. Dia sama sekali tidak akan berpikir ke arah itu dan ternyata Ogi berpikir sebaliknya.

“Ehm… Hm bentar yaa guys gue bayar dulu. Oh iya by the way Ra, gue mau ke base atas lagi abis ini, masih harus latihan, yaa maklum bentar lagi lomba, lo pulang bareng Ogi aja gimana?” ucap Veca

“Heh? Eh.. Hm.. Eh.. enggak deh Vec aku ikut kamu aja ya?” Ara gelagapan

“Duh Ra lo tau kan gue kalo latian seberapa lama? Ntar lo mewek minta pulang lagi, ribet kan urusannya. Udah lah lo bareng Ogi aja yayaya?” Veca memperlihatkan cengiran khasnya.

“Iya lo bareng gue aja Ra, dijamin aman deh sampe rumah kok dan ada plus plusnya hehe” Ogi ikutan nyengir saking saltingnya.

“Eh.. Hm.. Yaudah deh bareng Ogi” ujar Ara akhirnya

“Nah gitukan enak Ra hehe sorry yaa. Gi gue nitip Ara yak, awas lo kalo sampe ada yang lecet! Hehe”


“Beresss!” dan Ogi bener-bener nyengir kali ini karena saking senengnya.

Sepeninggalan Veca, Arad an Ogi ngobrol-ngobrol banyak soal sekolah, hobi, cita-cita, keluarga sampe soal first love. Sebelum Ogi mengantar Ara pulang, Ogi mengajak Ara ke sebuah perpustakaan besar di daerah situ, saking senangnya Arad an Ogi pun ikut larut terbawa, mereka menyadari bahwa jam telah menunjukam pukul 4 sore. Kemudian mereka memutuskan untuk pulang.

“Haiii girlz. Hari ini seneeeng bangeeet! Aku kenalan sama temennya Veca, namanya Ogi, anaknya seru banget, easy going dan bisa diajak ngomong apa aja. Trus dia itu manis banget lagi. Pas lagi di base, dia gak sadar nyubit pipi aku trus dia ngebukain pintu mobil buat aku trus dia ngelus-ngelus kepalaku sambil ngacak-ngacak rambut aku, abis itu nerangin hal hal kecil yang selama ini gak aku tahu, kayak semacam apakah babi bisa berkeingat atau tidak dan lainnya. Dia banyak cerita, dia bisa ngebuat aku nyaman dari pertama kenalan, dia ngebuat aku terbuka, dia ngebuat aku ngerasa berdebar ketika disentuh sama cowok, ketika diperhatikan diam-diam sama cowok, ketika dia tersenyum hangat, semua hal hal kecil itu buat aku panas, merah, mual dan berdebar. Benar-benar suatu rasa yang berbeda. Dia ngebuat aku berbeda.:’) Oh iya terakhir sebelum aku turun dari mobilnya, dia minta nomer hp aku dan janji mau hubungin aku kalo dia kangen. What a beautiful day!”

***

Minggu demi minggu terlewati, pekan ujian untuk kelas 12 pun sudah dimulai. Veca semakin sibuk dengan cheersnya, dan selama itu pula Ara ditemani Ogi untuk diluar sekolah, beberapa hari sekali mereka ketemuan hanya untuk sekedar makan malam bareng atau ngobrol-ngobrol di depan teras rumah Ara. Begitu manis semua yang ada. Sepanjang itupun perasaan Ara semakin berkembang ke Ogi, dan tidak bisa ia pungkiri desiran-desiran halus yang sering muncul akibat sentuhan ringan kulit Ogi.

“Hahahaha thanks banget Gi makan malemnya. Aku suka banget suasana kafe tadi, apalagi ada band sekolahannya gitu, duhh perfect deh” wajah manis Ara tidak bisa menahannya hingga menjadikan cengiran lebar di wajahnya.

“Iya sama-sama Ra, aku juga seneng banget male mini, jangan kapok-kapok ya hehe”

“Hahaha oke aku turun yaa. Hati-hati dijalannya, udah larut gini nih”

“Eh Ra hm tunggu” Ogi menarik tangan Arad an membuat Ara balik badan menghadap ke Ogi. Ara hanya mengangkat alis sebagai jawabannya.

“Hm aku saying kamu Ra” Ogi meremas kedua tangan Ara dan kemudian menarik Ara kedalam ringkuhannya lalu mencium kening Ara, pelan, dalam, dan pasti. Ogi melepaskan Ara dan kemudian tersenyum. Ara hanya tersipu dengan rona merah di pipinya.

“Me too Gi. You’re the first. Thank you so much” ucap Ara kemudian membuka pintu mobil dan segera masuk ke dalam rumah.

===

“Ciee yang semalem abis jalan, duh makin lengket aja deh kalian hahaha ceritaaa!” kejar Veca ketika Ara baru saja tiba di kelas. Alhasil dengan rona merah dan muka berbinar-binar, Ara menceritakan semua yang terjadi tadi malam. Tetapi tanggapan Veca malah berbalik 90 derajat, ia tercekat.

“Eh.. Emm.. jadi.. jadi kalian jadian?” ucap Veca terbata –bata


“Yaa enggak bisa dibilang jadian juga sih hehehe yaa intinya kita sama-sama sayang” jawab Ara dengan semangat.  
Melihat itu, Veca tidak tega merusaknya dengan sebuah fakta asli, karena baru sekali ini dalam pertemanannya selama 5tahun melihat Ara sebahagia ini.

===

Sabtu  sore ini Veca menemani Ara yang sedang ngidam sama Macaroni Cheese di salah satu mall ternama. Mereka sedang asik-asiknya makan dan ngobrol.

“Eh eh Vec itu bukannya Ogi ya? Ngapain ya dia disini? Eh sama siapa itu dia? Kok gandengan mesra gitu sih Vec?” pertanyaan beruntun keluar dari mulut Ara begitu melihat pemandangan tidak sedap didepannya. Ogi dengan seorang cewek cantik gandengan dan terlihat seperti cewek itu menceritakan seuatu tetapi Ogi sudah bosan.

Dan tibatiba pemandangan itu berubah menjadi: cewek itu bergelayut manja dilengan Ogi dan membuat Ogi tersenyum simpul. Ara dengan panasnya hampir saja ingin mendatangi mereka tetapi bisa ditahan oleh Veca.

“Udah Ra jangan, tempat umum, gaenak” tahan Veca.

Tanpa sadar air mata Ara jatuh begitu saja, “Pantes dia seminggu ini ngilang, h mini toh. Atau jangan bilang dia punya pacar Vec? Iya kan Vec? Kenapa kamu gak bilang ke aku kalo dia punya pacar?” ujar Ara histeris lalu berlari ke arah mobil Veca.

Ogi yang melihat suatu keganjalan diekor matanya, akhirnya menangkap kejadian saat Ara berlari ke arah mobil Veca dan Veca mengejarnya, spontan Ogi melepas tangan cewek disampingnya dengan kasar.

“Maafin aku Ra, aku emang tau kalo Ogi udah punya pacar, waktu kamu cerita pagi itu aku udah mau bilang tapi ngeliat muka kamu seneng gitu jadi aku gak tega” ujar Veca.

“Enggak Vec gapapa, ini bukan salah kamu, ini salah aku, kenapa gak dari awal aku tanya dia udah punya pacar atau belum biar akhirnya aku gak ngerasa dip hp in gini. Tapi apa maksud dia bilang sayang waktu itu? Aku beneran percaya loh Vec..” isak Ara.

“Dia emang beneran sayang sama kamu Ara…”

“Sayang apanya kalo dia ternyata punya pacar dan masih jalan dengan cewek itu? Ternyata cinta emang menyakitkan ya haha.. iya sih awalnya berbunga-bungan, terbang segala macemnya tapi kalo akhirnya kayak gini, aku lebih memilih buat gak jatuh cinta. You know Vec, it’s my first..”

“I know Ra, karena itu aku ngebiarin kamu buat fall in biar kamu bisa belajar gimana semua rasa ini. Dan Ogi, karena dia bukan orang yang salah Ra, trust me”

“Kalo dia bukan orang yang salah, dia pasti akan ninggalin cewek itu dengan cepat Vec, gak butuh waktu seminggukan buat putus sama cewek buat seorang cowok?”

“Dia butuh waktu Ara sayang… Hei yang aku tangkap sekarang itu bukan rasa kesel kamu akan tindakannya dia sepertinya, tapi… jealous, kamu cemburu ya?”

“Terserah apapun itu namanya. Iya aku cemburu. Aku cemburu dia punya pacar, aku cemburu dia jalan sama cewek lain yang lebih cantik dan ‘ada’ dari pada aku. Tapi aku juga kesel, kemana dia selama seminggu ini ilang gitu aja? Dikira nahan rasa itu gampang? “

“Hahahaha Ara ara. Ok ok stop it. Kita pulang aja ya, seapertinya kamu butuh angin yang lewat di jendela kamu malam ini”

Mobil Veca pergi dari tempatnya, sepasang mata Ogi mengikuti mobil itu sampai menghilang dari penglihatannya. Rasa sakit di dadanya muncul karena melihat air mata dari pipi Ara.
“Gue beneran sayang lo, Ra. Sakit ngeliat lo nangis, sakit ngeliat lo seidh, sakit ngeliat lo terluka, karena gue, karena ulah gue. Gue janji gak akan bikin lo kayak gini lagi Ra. Janji.” Ujar Ogi dalam hati.

.....