Jumat, 15 November 2019

Terima Kasih, Kasih!

Dari beribu mimpi yang berusaha aku wujudkan,
kamu selalu ada diurutan atas untuk didahulukan.

Dari berbagai doa yang aku panjatkan,
namamu tidak pernah absen aku sebutkan .

Terima kasih untuk genggam yang selalu menguatkan.
Terima kasih untuk langkah yang tak pernah lelah.

Kamu bilang, perjalanan masih panjang.

Memang benar adanya, jalan masing-masing kita masih sangat panjang.
Tapi, semoga jalan kita dimudahkan dan dijadikan satu tujuan.

Pun untuk kalian yang membaca ini dan sedang berjuang.

Terima kasih karena sudah kuat melewati semua ini. Kalian hebat. Kita hebat.

Diatas langit, masih ada langit.

Semoga hati kita tidak ikut menjadi tinggi dengan seiringnya doa-doa yang kita terbangkan.

Terima kasih kamu.
Terima kasih aku.


***
Jakarta, 15 November 2019

"Sebenarnya, Apa yang Lo Cari?"

"Sebenarnya, apa yang lo cari di hidup ini, Kal?"

Satu pertanyaan yang membuat gue terngiang-ngiang. Satu pertanyaan yang memicu datangnya pertanyaan-pertanyaan lain.

Tidak, gue bukan pengecut yang lari gitu aja dari segala pertanyaan yang tepat sasaran. Gue hanya.. gue hanya sementara menghindar untuk sekedar menenangkan pikiran.

Gue yakin lo pernah mengalami masa-masa kebingungan menentukan skala prioritas. Gue yakin lo pernah mengalami masa-masa dimana rasa dan ambisi yang lo punya begitu menggebu, tanpa pernah tau, sebenarnya, untuk apa dan siapa semua rasa dan ambisi itu lo tunjukan?

Dengan kalimat lain,

untuk tujuan apa semua rasa gebu dan ambisi yang sedang mengalir didalam diri lo?

Apa itu sebuah kewajaran? Apa itu bagian dari ego yang minta untuk dipuaskan?

Buat lo yang sedang membaca ini, jangan khawatir.

Semua pertanyaan-pertanyaan yang ada didalam benak lo, lo tidak sendiri. Banyak orang pun mengalaminya.

Jangan putus asa. Suatu waktu kita akan menemukan jawabannya.


***
Jakarta, 14 November 2019