Senin, 05 Februari 2018

Kita dan Jarak

Pada suatu pagi, dibawah terik matahari, kamu berdiri.
Pandanganmu jatuh tepat dibelakang bahuku.
Mata yang selalu ramah, berubah menjadi layu tak ada arah.
Kamu mendekat, tapi tidak benar-benar dekat.
Maksudku,
Hei, ada apa? Kamu tampak tidak baik.
Kamu memang didekatku, tapi tidak dengan pandangan dan pikiranmu.
Kamu bilang, tidak apa-apa.
Tapi, semua yang kamu tunjukkan berkata apa-apa.
Berbagai macam duga dan tanya, singgah dikepala.
Kamu bilang, beri jarak pada kita.
Aku bilang, apa yang salah dengan kita.
Kamu bilang, hanya jenuh.
Aku bilang, mungkin pikiranmu sedang penuh.
Kamu bilang, mungkin saja.
Aku bilang, berapa jauh jarak yang kamu butuh?
Kamu bilang, sejauh apapun sampai kembali merasa utuh.
Aku bilang, dan kamu akan kembali?
Kamu bilang, iya akan kembali.
Aku bilang, jangan terlalu lama.
Kamu bilang, semoga saja.
Pada akhirnya, aku tetap membiarkanmu berlalu.
Dengan sendu yang mengganggu,
Dan rindu yang memburu.



***
Yogyakarta, 5 Februari 2018 - 16:18