Di kelas 6 aku duduk dengan
Yuandita Putri. Anak gila dan koplak setengah mati ini sangatlah tomboy (tapi
sekarang dia cewek banget loh). Dia tuh isengnya masyaallah bener-bener gak ada
nandingin deh. Dia tuh kerjaannya berantem, hm sebenernya sih enggak tapi kalau
ada anak cowok yang ngajakin dia rebut pasti diladenin sama dia. Pernah suatu
hari dia berantem dama Aslam sampai tonjok-tonjokan, Aslam sama Yuan sama-sama
kena dibagian bibir. Mereka sama-sama kesakitan dan mereka sama-sama di marahin
guru haha. Yuan itu rambutnya wajib dikuncir, katanya panas kalau enggak di
kuncir, sekalipun gak ada kunciran, dia pasti pake karet gelang sekalipun karet gelang itu udah putus haha-_-. Aku dan Yuan
suka banget yang namanya ngisengin Nona HAHA. Nona selalu jadi bahan bullyan
kita berdua B). awalnya sih gara-gara kita berdua lagi gak ada kerjaan aja
alias bingung mau iseng tapi gak tau siapa yang mau dijadiin korban haha dan
pilihan jatuh kepada Nona. Soalnya waktu itu dia lagi berdiri, bengong gitu,
mulutnya mangap trus tangannya mainin kepala gespernya dia dan itu awkward
banget HAHA. Sejak saat itu aku sama Yuan jadi sering merhatiin dia dan cakkin
dia hahahaha. Trus biasanya kita cakkin dia dengan lagu “Memble tapi kece”
hahaha jahat ya kedengerannya? Tapi itu lah kita :D dan Nonanya sendiri pun gak
pernah keberatan hehe :D. belum lagi ditambah Adam yang katanya suka sama Nona
hahahaha makin lengkap lah bahan cakkan kita hahaha. Tapi tenang, semua itu gak
sejahat kedengerannya kok. Kita semua cuma buat seneng-seneng doang kayak gitu
dan yang penting pihak yang bersangkutan itu tidak mempermasalahkan hehe.
Kelas
6. Jadi kelas penentuan belajar kita selama 6 tahun. Kelas ini jadi tibatiba
berubah jadi kelas rajin dan kesolidan kita benar-benar berasa di kelas 6 ini.
Aku inget banget kita satu kelas dihukum dilapangan garagara kelasnya gaduh banget
dan bukannya ngerjain tugas yang dikasih sama gurunya tapi malah
bercanda-canda. Itu hari senen dan itu panas banget diluar, ya sekitar jam 11an
lah yaa. Dan kalau kelas 6 itu pasti wali kelas buka les tambahan dan sebagian
besar dari kita mengikuti les tambahan tersebut. Biasanya les tambahan diadakan
setiap pulang sekolah dari hari Senin sampai hari Kamis. Kita yang iktu les
biasanya kalo makan siang sebelum les itu pasti beli nasi warteg depan
sekolahan. Kadang berdua kadang sendiri dan lauknya gak jauh-jauh dari tempe
orek sama mie goreng trus gratis air putih hahaha. Dan kadang kita bukannya
serius les tapi malah bercanda-canda doang haha kalau lagi bosen doang sih yaa.
Selain
les tambahan di sekolah, aku juga mengikuti les tambahan diluar sekolah, yaitu
di Primagama. Aku ikut les di Primagama sudah dari kelas 5 sd. awal kelas 5 sih
aku disuruh lesnya tappi begitu kelas 6, aku yang minta sendiri ya walau kadang
suka bolos karena capek haha. Aku dapat banyak teman baru lagi di Primagama dan
aku ketemu teman TK aku disitu, yaitu Mega Mercia. Satu kelasnya sekitar 18
orang.
Di tengah-tengah kesibukan kita menjelang UN dan
kesibukan Nia di smpnya. Kita masih tetap bisa main di sore harinya. Saat itu
kami (aku, bernis, nia, dan vivi) sedang bersepedaan sore hari di komplek.
Tibatiba ada seorang anak laki menghampiri kami, dia naik motor. Lalu tibatiba:
Rudi: “hai Bernis ya? Gue Rudi.”
Kita: “hah?” *tampang innocent*
Rudi: “hai boleh kenalan?” *nyodorin tangan* *nyengir*
Kita: “Hah? Hehe” *langsung kabur*
Dan begitulah cerita singkatnya si Rudi, yang
entah darimana dan siapa dia, tibatiba datang mengajak kenalan tetapi dibalas
dengan kaburnya kita HAHA kita tertawa sangat keras sesudah itu karena kita
sama sekali tidak kenal anak itu dan dengan tibatibanya dia dating seperti itu
hahaha. Lalu ada lagi sebuah kejadian yang lebih “awkward:” dari ini. Jadi
ceritanya itu kita juga lagi bersepedaan di komplek dan kita sedang berempat
pula. Seperti ini bayangannya:
*sedang naik sepeda* *sepeda vivi ketinggalan, paling belakang* *tibatiba sepedanya vivi dijegat sama sepeda anaik cowok lain*
Abda: “Eh Vi”
Vivi: “Apaan sih?”
Abda: “Lu suka sama gue ya?”
Vivi: “Hah?” *tampang bingung*
Abda: “Iya kan vi?”
Vivi: “Lu gila yak? Hahaha” *langsung kabur*
Saat sesampainya vivi di tempat kita ngumpul,
dia bercerita soal itu dan tanpa komando pun kita tertawa sangat keras hahaha.
Karena posisinya saat itu diantara kita tidak ada yang kenal dan tau nama anak
itu, kita hanya sekedar kenal muka saja. Kita menyebut anak itu dengan sebutan
“Blacky” karena kulitnya yang hitam dan aku baru tau namanya saat menulis
autobiografi ini, aku bertanya kepada Bernis yang ternyata kenal sesudah kita
smp. Dan kami selalu tertawa bila mengingat dua kejadian itu hahaha kejadian
yang memalukan sekaligus mengesankan:’).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar