Selasa, 31 Mei 2016

Sebuah Ketika

Ketika hujan turun, rintik bening itu mengingatkanku akan sebuah senyum. Senyum yang akhir-akhir ini selalu menemani hariku. Senyum yang terus terpatri pada bibir itu, seperti tak akan ada yang bisa melunturkannya, badai sekalipun. Aku bersyukur.

Ketika cahaya fajar datang mengetuk jendela, semburat kuning cerah mengingatkanku pada tawa renyah yang keluar dari mulutnya. Tawa yang membuat orang-orang di sekelilingnya ikut hanyut kedalamnya. Terkadang yang hanya bisa aku lakukan saat melihatnya bukanlah ikut hanyut dalam tawanya, tetapi diam termangu, menikmati setiap tawa renyah itu, seolah-olah saat itu adalah waktu terakhir aku mendengar dan melihatnya. Aku bersyukur.

Ketika terik mentari siang menerpa wajahku, sengatan hangat itu mengingatkanku pada semua sikapnya. Konyol diluar, manis didalam. Bolehkah ku sebut seperti itu? Aku tidak tahu pasti bagaimana sebenarnya. Yang aku tahu, setiap sikap dan tindakannya menyimpan banyak makna. Ia selalu menyembunyikan kebaikan-kebaikan kecil yang tak banyak orang sadari. Ia selalu melindungi orang lain tanpa orang tersebut tahu, termasuk aku. Yang dilihat mata adalah kekonyolan dan keurakannya, tetapi yang dilihat hati adalah kelembutan dan kebaikannya. Aku bersyukur.

Ketika senja mulai mengeluarkan semburat jingga kekelabuan, rasa hangat dan damainya mengingatkanku pada setiap sua yang terjadi. Celotehan ringan darinya menjadi sebuah candu yang lebih berat daripada narkotika. Interaksi kami membuatku mengabaikan suara-suara disekitar hingga membuatku merasa tuli seketika. Hingga membuatku ingin menghentikan waktu sejenak agar bisa menikmati setiap sua-sua yang terjadi. Sekali lagi, aku bersyukur.

Dan,

Ketika sebuah kata mengantarkanmu pada sebuah jumpa, dan sebuah jumpa mengantarkanmu pada jumpa-jumpa lainnya, ingatlah, tidak ada jumpa yang terjadi tanpa sebuah alasan. Tidak ada kata yang terucap tanpa sebuah makna. Karena itu, bersyukurlah.


Terima kasih, Mei. Kamu membuatku sadar pentingnya bersyukur. Sampai jumpa tahun 2017. Dan selamat datang, Juni. Aku berharap akan semakin banyak semoga-semoga yang terkabulkan.



***
17.34 - 31 Mei 2016

Tidak ada komentar:

Posting Komentar