Rabu, 30 September 2015

Bulan dan September

September segera pergi.

Itu berarti, Bulan indah diatas sana, adalah Bulan terakhir dimalam September.

Iya, Bulan itu indah.

Bulan.

Seperti itu lah, dari dulu, aku menyebutmu.

Indah, jauh, dan tak tergapai.

Yang hanya bisa dipandangi dari jauh.

Bukankah Bulan seperti itu?

Lalu, mengapa September harus pergi secepat ini?

Bulan seolah hanya mengizinkanku menikmati malam diakhir bulannya.

Iya, malam ini.

Mengapa Bulan membuatku melewatkan September?

Atau memang September yang dengan sengaja pergi cepat agar aku menyalahkan Bulan?

Bulan, bagaimana bisa kamu melakukan ini? Kepadaku?

Ah ya, aku lupa.

Aku bukan apa-apa dan siapa-siapa untukmu.

Aku hanya sebatang pohon tak berdaya di bumi ini.

Setidaknya, Sepetember mengajariku bagaimana caranya menikmatimu, Bulan.

Bukan sebaliknya.

Aku tidak butuh September.

Kenapa?

Karena yang aku butuhkan sehari-hari itu kamu, Bulan.

Mungkin untuk saat ini saja, aku tak tau bagaimana untuk besok atau masa depan.

Butuh atau tidaknya aku padamu, Bulan.


Kamu tetap tidak akan tergapai, bukan?



***

19.45 - 30 September 2015

Tidak ada komentar:

Posting Komentar