Teruntuk kamu,
Semburat jingga di ufuk timur, tertangkap mataku dengan
sempurna. Kabut tipis menyembunyikan Gunung Kidul disebelah utara, terbingkai
indah dimataku. Satu lagi hal yang membuat aku jatuh hati dengan Jogja; Jogja
dipagi hari. Sungguh, tidak kalah indah dengan pesona malamnya.
Tetapi, indahnya Jogja, tidak bisa membuat luka hati
mengering dengan sendirinya. Tidak bisa membuat para pecahan hati berinisiatif
untuk berkumpul menjadi satu lagi. Tidak bisa membuat obat penghilangkan
memori.
Jogja memang kota yang sangat tepat untukmu berjelajah. Kota
yang tepat untukmu merasakan ciri khas Indonesia; ramah tamah. Kota yang tepat
untukmu mencari makanan enak dan murah. Kota yang tepat untukmu belajar
bersopan santun. Kota yang tepat untukmu mencari teman baru. Kota yang tepat
untukmu mencari, hem, hati baru? Untuk yang terakhir ini, aku tidak tahu. Sungguh.
Bagaimana bisa kamu mencari hati baru ketika hati yang
lama saja belum tersusun kembali karena patah, belum sembuh kembali karena
luka, dan belum terbuka kembali karena telah ditutup rapat oleh pemiliknya? Kalau
aku sih, tidak.
Kau tau, Bulan?
Seberapa jauh aku pergi, hatiku tetap tidak mau ikut
pergi (darimu). Seberapa jauh aku berjalan, tidak bisa membuat hatiku ikut
berjalan (meninggalkanmu). Seberapa kencang aku berlari, hatiku tetap tidak mau
ikut berlari (darimu). Seberapa tinggi aku melompat dan terjun, tidak juga membuat
hatiku terlepas (darimu). Seberapa rendah aku tiarap, tetap tidak membuat
hatiku ditelan oleh tanah (agar kamu menghilang dan masuk dalamnya). Seberapa dalam
aku menyelami lautan, juga tidak membuat hatiku tenggelam (dari pahit-manisnya
kenanganmu).
Bulan, terima kasih telah membuat hatiku patah
berkeping-keping.
Doakan aku agar dapat menyusunnya kembali, ya!
Salam damai,
Pujangga
Bumi.
***
05.15 - 7 Oktober 2015
wusss tyas si anak blogger
BalasHapusHahaha Shidiq baca-baca yaa-_-
Hapuscieeee Tyas si anak blogger, semangat nulisnya. :)
BalasHapusCiee Wisnu akhirnya bikin blog huehehe
HapusCiee Wisnu akhirnya bikin blog huehehe
Hapuseee, dah baca ya, aneh ya, belum ada inspirasi mengalir masih ada celah yang menghambat.
HapusMakasih untuk saranya.
eee, dah baca ya, aneh ya, belum ada inspirasi mengalir masih ada celah yang menghambat.
HapusMakasih untuk saranya.
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapus