Rabu, 31 Desember 2014

Bulan Terakhir di 2014

Hari ini adalah hari terakhir di tahun 2014. Iya, aku tahu kok waktu memang berjalan sangat cepat. Aku bahkan masih ingat hari pertamaku di tahun 2014 adalah menghabiskan waktu seharian didepan laptop untuk menulis cerpen, resolusi pertamaku di tahun 2014. Dan... entah apa lagi yang aku lakukan di tahun 2014 ini. Yang jelas, ini adalah salah satu amazing years yang pernah ada.

Desember, bulan terakhir di tahun ini, adalah bulan yang sangat amaze. Dan here you go, membaca ceritaku tentang bulan terakhir ini HEHE.

Minggu pertama di bulan Desember, sekolahku masih ujian akhir semester dan ditambah test toeic untuk kelas 12. Setelah selesai, ada pekan remed yang berlangsung sekitar seminggu. Biasanya diteruskan dengan persiapan untuk Bulungan Cup, 'biasanya' :"), tetapi sangat disayangkan tahun ini sekolahku tidak bisa mengadakan acara yang sangat dibanggakan itu:(. Sumpah ini sedih loh. Dan karena tidak ada acara tersebut, kami, anak kelas 12, mengira sudah bebas, tetapi ternyata tidak. TIDAK. Iya, dicapslock banget. Kami, tiga angkatan, dikasih tugas essai yang.... Masyaallah:). Dibilangnya sih ini tugas untuk nilai sikap. OH oke ternyata sekarang sikap itu dinilai dari sebuah essai. Tidak tanggung-tanggung, setiap pelajaran punya tugas essai masing-masing yang deadlinenya berdekatan. Belum lagi, tugas membuat video untuk mata pelajaran tertentu. Tentu saja dengan deadline yang sama dekatnya. Dan sejak diluncurkannya tugas-tugas essai itu, timeline LINE isinya keluhan esaai semua. Iya, aku tahu kok hidup memang berat. Untung punya pacar yang bisa diandalkan HAHA. Enggak, aku enggak menyuruh dia bikin essaiku kok, tapi aku jadikan dia pelampiasanku dari rasa lelah itu. HEHE.

Diakhir minggu kedua, aku ontang-ontang kaki di rumah, menikmati hawa bebas yang akhirnya datang. Walau les-les masih jalan, tapi enggak seberat sebelum ujian semester. Dan di minggu kedua ini, alhamdulillah aku dapat banyak banget rezeki, mulai dari voucher gramedia, voucher kfc sampai voucher Blitz. Lumayan banget.

Minggu ketiga, aku punya banyak rencana. Ya namanya anak jaman sekarang, rencana sih banyak, tapi yang jalan cuma satu atau dua haha. Dan rencana minggu itu yang jalan cuma nonton Doraemon Stand By Me - yang ternyata tidak sesuai dengan ekspetasiku, jalan ceritanya sudah pernah aku baca di komiknya -, lalu jalan-jalan ke Dunia Fantasi dengan Icul, Echa, Syifa, dan Hilmi. Pada akhir minggunya, aku ikut Syifa pergi ke sebuah gathering di Universitas Indonesia.

Dan di awal minggu keempat, tepatnya Hari Senin, aku pergi ke Kudus, kampung halamanku, sendirian. Ini antara nekat dan memang kepingin. Kakek-nenekku yang notabenenya adalah seorang perfeksinonis. Sempat ada cekcok dengan papaku diawal-awal keberangkatanku mengenai jadwal kereta. Iya, jadwal kereta. Aku heran aja, yang mau pergi dan naik kereta siapa tetapi yang ribet siapa. Dan hiburan sekaligus penderitaanku pun dimulai. Banyak sekali hal-hal baru yang aku dapat dan bisa aku pelajari. Di hari pertama, aku dan Kiki bermain Playstation, awalnya aku hanya menyuruh dia untuk mengajak main Mbak Bunga - perempuan kecil dengan usia sekitar 5 tahun tetapi kami panggil Mbak karena dalam silsilah keluarga dia diatas kami - dan tiba-tiba saja dia datang dengan Playstation 2 yang ternyata akhirnya aku tahu kalau itu dia menyewa. Aku terharu HAHA ini serius, aku hampir nangis, karena dia tahu saja gimana caranya bikin anak kecil betah di rumah dan tidak merepotkan nenek. Oh for your information, Kiki itu laki-laki kelas 5 sd. Masih banyak lagi perlakuan Kiki yang membuat aku speechless dan berkata dalam dalam hati, gila gentel amat nih cowok, untung sodara dan masih kecil. Iya, itu beneran. Maafkan pikiran kecewekanku ini HAHA. Disalah satu sore, nenekku bercerita kalau bunga Wijaya Kusuma di halaman akan mekar tengah malam nanti. Oh waw aku excited banget dong. Aku bilang kalau aku ingin melihatnya tengah malam nanti. Dan Kiki, yang biasanya tidur paling malam itu pukul 10, malam itu dia ngotot menemani aku melihatnya. Alhasil kita begadang. Saat pukul 11, aku sudah tidak sabar, akhirnya aku mengajak Kiki keluar untuk melihatnya. Tetapi, kami keluarnya diem-diem, karena pasti nanti dimarahin kakek sama bapaknya Kiki. Begitu kita sampai di halaman, dan... WAH SUBHANAALLAH KEREN BANGET. Oke, ini agak lebay, tapi serius sekeren itu. Enggak menyesal deh begadang dan keluar diem-diem walau baliknya kami ketahuan gara-gara pintunya sussah ditutup jadi kita banting HEHEHE. Hari terakhir aku disana, aku diajak Kiki dan Mas Puja pergi ke kebun buah naga naik sepeda. Aku kira beneran deket, eh ternyata... :). Tapi kebayar kok, perjalanan selama ke kebun itu indah banget. Di desa yang masih tergolong sepi, pagi-pagi naik sepeda, udara sejuk, sebelah kanan sawah, sebelah kiri pemukiman, dan pemandangan didepan adalah gunung dari kejauhan - sampai sekarang aku enggak tahu itu gunung apa. That was beautiful day. Karena di hari itu juga, saudaraku yang sama-sama dari Jakarta, tanpa kami ketahui, datang kesana. Cucu-cucu nenekku hampir lengkap hari itu, hanya Gigih, adikku, yang tidak ada disitu. Dan esok harinya, aku bangun pukul 4 pagi untuk mengejar kereta api ke Jakarta yang berangkat pukul 8. Kudus itu kota kecil, tidak ada stasiun ataupun bandar udara. Jadi, aku harus ke Semarang dulu untuk pulang ke Jakarta dengan kereta api. Kudus - Semarang itu kayak Jakarta - Bandung, dekat sih tetapi siapa yang tahu macet atau tidaknya. Dan baru kali ini, aku benar-benar memperhatikan pemandangan diluar kereta dengan seksama. HAHA maaf lebay. Tapi beneran, keren banget. Apalagi begitu lepas stasiun Cirebon, pemandangan disebelah kanan diganti dengan pantai dan laut, lalu sebelah kiri ada bukit-bukit kecil. Ini keren banget. Coba kalau jendelanya bisa dibuka, pasti udaranya segar banget deh.

Di bulan Desember juga, aku pertama kali membaca novel sebanyak 8 buah dalam sebulan. Gila. Biasanya juga cuma 2-3 novel doang. Entah harus senang atau sedih. Di bulan Desember juga, aku menyadari kalau kehadiran orang-orang yang kita sayangi itu sangat berharga. Aku juga menyadari kalau kebersamaanku dengan orangtua dan adikku sangat kurang, dan aku berharap di 2015 ini akan lebih sering bersama. Bersama dalam arti menghabiskan waktu bersama-sama, tidak sibuk masing-masing seperti di rumah seperti biasa. Aku juga menyadari kalau cemburu berlebihan hanya akan mendatangkan pertengkaran bukan pengertian yang kita inginkan. Dan di bulan Desember ini, aku mulai belajar makan sayur. HEHEHE. Di bulan ini, aku juga belajar bahwa usaha tanpa doa itu hasilnya benar-benar nihil, kecantikan dan kepintaran tanpa kesopanan itu adalah keburukan paling besar, dan aku belajar bahwa tidak ada hadiah yang bisa kita dapatkan secara instan.

Dan sebagai penutup dari posting ini, aku mau bocorin sedikit bucket list ku di tahun 2015.
1. Khatam Al-Quran lagi.
2. Mendapat PTN dengan jurusan yang sesuai, melewati jalur apapun, entah itu SNMPTN, SBMPTN ataupun jalur ujian mandiri. Dan semoga PTN-nya sesuai dengan keiinginan Papa, yaitu Teknik Kimia Undip. Aku juga enggak tahu kenapa Papa pingin banget aku masuk disitu. Kalau boleh jujur, aku sendiri maunya Fisika UI.
3. Ada minimal 5 cerpen di blog ini. HAHA semoga yaa.
4. Online book shop nya sudah bisa jalan. Syukur-syukur kalau lancar.
5. Membelikan Mama tas jalan. Aku belum pernah membelikan sesuatu barang buat Mama hehe.

Iya, itu saja, sisanya rahasia pabrik huehehehe.
Jadi, terima kasih banyak atas kunjungannya selama 2014! Semoga 2015 menjadi tahun yang baik untuk aku dan kalian, ya! Aamiin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar