Judul:
Melupakanmu Sekali Lagi
Penulis:
Kireina Enno
Penerbit:
Gagasmedia
Tebal:
228 halaman
Tahun terbit: 2015
Ini kisah tentang mengingat
kenangan dengan hati yang patah. Yang menyakitkan, tetapi juga kau rindukan.
Ia adalah lelaki dingin dan ketus, tetapi penyayang. Arai
Mahameru. Setelah menjalani hubungan yang langgeng dan hampir ketahap penting,
yaitu melamar sang kekasih, Fira memutuskan hubungannya dengan Arai tanpa
persetujuan Arai. Alasan yang dipakai Fira adalah karena mimpi-mimpi mereka berbeda
dan jalan mereka tidak lagi sama. Dengan hati yang patah dan ditambah dengan
rasa kecewa Arai terhadap ibunya karena tidak kunjung memberi tahu siapa
sebenarnya ayahnya Arai, Arai memutuskan untuk pergi ke Surabaya. Alasan utama
Arai pergi karena ingin menghindari Fira yang masih saja berusaha memberi
perhatian kepadanya. Tetapi, Arai memiliki tujuan utama kenapa ia harus ke
Surabaya, yaitu mencari tahu siapa ayah kandungnya. Berbekal beberapa barang
penting yang ia temukan didalam peti di kamar ibunya dan beberapa fasilitas
yang diberikan oleh Sakti, Arai memulai pencariannya di kota Surabaya.
Tanpa Arai sangka, begitu ia tiba di salah satu hotel
mewah dan bersejarah di kota Surbaya, Arai mendapatkan masalah sekaligus
keberuntungan karena ia bertemu dengan seorang gadis bernama Addara Georgia.
Adda juga memiliki misi di kota Surabaya. Arai dan Adda terlibat pertikaian
yang seru yang pada akhirnya membuat mereka menjalankan misi bersama, atau lebih
tepatnya, saling membantu.
“Kalau ia sudah tidak mau
melanjutkan hubungan, kamu bisa apa? Memaksanya bertahan tidak akan membuat semuanya
menjadi lebih baik.”
Hal pertama yang ada dipikiranku begitu melihat judul di
cover novel ini adalah “Gila, ini gue
banget.”. Hahaha, oke, maafkan aku, ya, sambil curhat dikit. Cover novel Melupakanmu Sekali Lagi karya Kireina
Enno ini benar-benar telah menghipnotis aku pada pandangan pertama, hmm
judulnya sih, lebih tepatnya. Begitu membaca blurbnya, tanpa pikir panjang, aku
langsung membeli novel ini. Tapi, sayang, realita memang selalu tak sama dengan
ekspetasi. Secara keseluruhan novel ini memang menyentuh dengan susunan
kata-katanya dan jalan ceritanya. Tetapi, tata letak atau susunan ceritanya
membuat aku bingung. Walau bagian flashback
dan alur majunya dibedakan dengan font tulisan, tetapi tetap saja membuat
bingung.
Dibandingkan dengan Arai, aku malah jatuh hati kepada Adda.
Pembawaannya yang asyik, sangat berenergi, dan sangat ekspresif membuat
siapapun yang didekatnya merasakan hal yang ia rasakan. Iya, aku seperti
benar-benar berada didalam cerita tersebut. Seperti novel Barcelona Te Amo, dalam novel ini pun penulis bisa membuat
pembacanya seolah-olah merasakan apa yang tokoh tersebut rasakan. Aku
benar-benar merasakan apa yang Arai rasakan. Patah hati, rasa kehilangan, dan
rasa kecewanya seolah benar-benar nyata. Begitu pula rasa bahagia yang Adda
rasakan saat misinya berhasil, aku juga bisa merasakan kebahagiaannya.
Didalam novel ini, banyak sekali kata-kata yang
menyentuh. Disetiap bab terdapat ilustrasi yang menarik, beserta quotes yang
menyentuh tentunya. Akan aku beritahu beberapa quotes yang menyentuh.
Ternyata,
cinta saja tak cukup untuk menyatukan mimpi-mimpi yang berbeda.
Dia
tidak akan pergi dan berlalu. Jika dia menginginkanmu. Semudah itu.
Apa
pun yang datang, biarkan tiba. Apa pun yang tinggal, biarkan berdiam. Apa pun
yang pergi, biarkan berlalu.
Ah, dan covernya
manis sekali. Perpaduan antara pink soft dan kuning soft itu enak dipandang. Aku
mengasumsikan kupu-kupu yang ada dicover itu sebagai sesuatu yang pergi. Yang memaksa
pergi dan tidak akan pulang kembali. Hehe, itu menurutku saja lho ya.
Saat hatimu patah, pada
akhirnya, jalan satu-satunya adalah menjadi tabah. Mungkin saja, suatu hari kau
akan menemukan seseorang kembali. Namun, pada kisah kali ini, aku akan melupakanmu
sekali lagi.
***
22.19 - 26 Januari 2015
Tidak ada komentar:
Posting Komentar