Rabu, 27 Januari 2016

[BOOK REVIEW] Novel Melupakanmu Sekali Lagi


Judul: Melupakanmu Sekali Lagi

Penulis: Kireina Enno

Penerbit: Gagasmedia

Tebal: 228 halaman

Tahun terbit: 2015

Ini kisah tentang mengingat kenangan dengan hati yang patah. Yang menyakitkan, tetapi juga kau rindukan.

         Ia adalah lelaki dingin dan ketus, tetapi penyayang. Arai Mahameru. Setelah menjalani hubungan yang langgeng dan hampir ketahap penting, yaitu melamar sang kekasih, Fira memutuskan hubungannya dengan Arai tanpa persetujuan Arai. Alasan yang dipakai Fira adalah karena mimpi-mimpi mereka berbeda dan jalan mereka tidak lagi sama. Dengan hati yang patah dan ditambah dengan rasa kecewa Arai terhadap ibunya karena tidak kunjung memberi tahu siapa sebenarnya ayahnya Arai, Arai memutuskan untuk pergi ke Surabaya. Alasan utama Arai pergi karena ingin menghindari Fira yang masih saja berusaha memberi perhatian kepadanya. Tetapi, Arai memiliki tujuan utama kenapa ia harus ke Surabaya, yaitu mencari tahu siapa ayah kandungnya. Berbekal beberapa barang penting yang ia temukan didalam peti di kamar ibunya dan beberapa fasilitas yang diberikan oleh Sakti, Arai memulai pencariannya di kota Surabaya.

        Tanpa Arai sangka, begitu ia tiba di salah satu hotel mewah dan bersejarah di kota Surbaya, Arai mendapatkan masalah sekaligus keberuntungan karena ia bertemu dengan seorang gadis bernama Addara Georgia. Adda juga memiliki misi di kota Surabaya. Arai dan Adda terlibat pertikaian yang seru yang pada akhirnya membuat mereka menjalankan misi bersama, atau lebih tepatnya, saling membantu.

“Kalau ia sudah tidak mau melanjutkan hubungan, kamu bisa apa? Memaksanya bertahan tidak akan membuat semuanya menjadi lebih baik.”

            Hal pertama yang ada dipikiranku begitu melihat judul di cover novel ini adalah “Gila, ini gue banget.”. Hahaha, oke, maafkan aku, ya, sambil curhat dikit. Cover novel Melupakanmu Sekali Lagi karya Kireina Enno ini benar-benar telah menghipnotis aku pada pandangan pertama, hmm judulnya sih, lebih tepatnya. Begitu membaca blurbnya, tanpa pikir panjang, aku langsung membeli novel ini. Tapi, sayang, realita memang selalu tak sama dengan ekspetasi. Secara keseluruhan novel ini memang menyentuh dengan susunan kata-katanya dan jalan ceritanya. Tetapi, tata letak atau susunan ceritanya membuat aku bingung. Walau bagian flashback dan alur majunya dibedakan dengan font tulisan, tetapi tetap saja membuat bingung.

          Dibandingkan dengan Arai, aku malah jatuh hati kepada Adda. Pembawaannya yang asyik, sangat berenergi, dan sangat ekspresif membuat siapapun yang didekatnya merasakan hal yang ia rasakan. Iya, aku seperti benar-benar berada didalam cerita tersebut. Seperti novel Barcelona Te Amo, dalam novel ini pun penulis bisa membuat pembacanya seolah-olah merasakan apa yang tokoh tersebut rasakan. Aku benar-benar merasakan apa yang Arai rasakan. Patah hati, rasa kehilangan, dan rasa kecewanya seolah benar-benar nyata. Begitu pula rasa bahagia yang Adda rasakan saat misinya berhasil, aku juga bisa merasakan kebahagiaannya.

         Didalam novel ini, banyak sekali kata-kata yang menyentuh. Disetiap bab terdapat ilustrasi yang menarik, beserta quotes yang menyentuh tentunya. Akan aku beritahu beberapa quotes yang menyentuh.

Ternyata, cinta saja tak cukup untuk menyatukan mimpi-mimpi yang berbeda.

Dia tidak akan pergi dan berlalu. Jika dia menginginkanmu.  Semudah itu.

Apa pun yang datang, biarkan tiba. Apa pun yang tinggal, biarkan berdiam. Apa pun yang pergi, biarkan berlalu.

         Ah, dan covernya manis sekali. Perpaduan antara pink soft dan kuning soft itu enak dipandang. Aku mengasumsikan kupu-kupu yang ada dicover itu sebagai sesuatu yang pergi. Yang memaksa pergi dan tidak akan pulang kembali. Hehe, itu menurutku saja lho ya.


Saat hatimu patah, pada akhirnya, jalan satu-satunya adalah menjadi tabah. Mungkin saja, suatu hari kau akan menemukan seseorang kembali. Namun, pada kisah kali ini, aku akan melupakanmu sekali lagi.


***
22.19 - 26 Januari 2015

Tidak ada komentar:

Posting Komentar