Jumat, 29 Januari 2016

Dear San

Dear San,

Halo, San! Long time no see. Apa kabarmu? Aku selalu berharap kamu baik-baik saja di sana. Di mana pun kamu berada. Bahkan, aku tak bisa mengira-ngira kamu ada di mana. Tetapi, aku tahu, kamu akan selalu di sana, di salah satu bilik hatiku.

Hai, San! Sudah mulai tersenyum kah kamu? Sejak terakhir kita berkirim kabar, kamu masih belum tersenyum (dugaanku). Aku selalu berharap kamu memulai hari dengan seulas senyuman, bukan dengan secangkir kopi seperti yang aku lakukan. Iya, aku masih minum kopi, maafkan aku, ya? Tetapi, pernah, disuatu pagi, aku mencoba caramu. Sarapan dengan segelas susu cokelat dan beberapa potong biskuit. Oh, tentu saja, seulas senyuman juga. Rasanya memang baik, tetapi tidak lebih baik dari sapaan pagimu, San. Apalagi bila disuguhkan bersama kopi dan roti kacang. Sempurna.

Halo, San! How's life? Sudah lama tidak mendengar cerita-cerita lucu darimu. Tentang banci-banci yang suka godain kamu. Tentang anak-anak remaja putri yang sering nongkrong di pengkolan gang rumahmu. Tentang kue-kue buatan ibumu. Tentang film-film thriller. Tentang humor-humor receh. Ah, apa pun itu. Masih mau kah kamu bertukar cerita denganku?

Hai, San! Aku... Aku rindu.


With smile,

Fin.


***
23.11 - 28 Januari 2016

Tidak ada komentar:

Posting Komentar