Dear San,
Halo, San! Apa kabar?
Semoga kabar baik yang akan selalu kamu sampaikan ya. Kapanpun sampainya, aku
tidak peduli, selama itu kabar baik, i
wish. Kabarku baik, San. Hm ya, mungkin aja kamu tanya balik, hehe.
Biasanya, kalau orang tanya kabar, pasti ditanya balikkan? Ya, aku positif aja
kalau kamu tanya balik. Kalaupun enggak, gapapa kok. Biar kamu tau, kalau aku
selalu baik. Berusaha.
Halo, San! How’s life? Sepertinya, ada banyak hal
yang aku lewatkan, ya? Would you tell me?
Aku selalu rindu cerita-ceritamu, San. Cerita tentang mimpi-mimpi randommu. Cerita
tentang sarapan pagimu. Cerita tentang berita-berita yang kamu tonton. Cerita tentang
kejadian absurd yang kamu temui hari itu. Aku rindu.
Hai, San! Apa kabar
Jakarta? Iya, kamu pasti bosen deh dengar pertanyaanku yang satu ini. San,
seburuk-buruknya Jakarta, itu tetap kotaku. Kota tempatku berpulang. Walau tak
senyaman Jogja, Jakarta punya arti yang mendalam. Oh ya, dengar-dengar, kamu
sudah tidak di Jakarta lagi, ya? Glad to
hear that. Itu pasti yang terbaik yang Tuhan kasih ke kamu. Lagian, Bandung
juga kota yang indah, bukan?
Hai, San! Kamu mau dengar
sedikit ceritaku? Kamu masih ingat gedung biru tingkat empat? Aku lewat situ
beberapa hari yang lalu! Tidak pernah berubah San. Hanya saja, terlihat semakin
kumuh. Selebihnya, gedung itu masih sama. Masih terpampang sebuah logo
bimbingan belajar didepannya. Masih banyak juga tukang jualan di halamannya. Tapi,
tidak ada Takoyaki kesukaan kita. Entah karena tutup, atau memang sudah tidak
ada. Hari dimana aku lewat adalah sore hari. Senja, San. Bahkan langitnya pun
masih menorehkan warna yang sama. Orange-kuning-semburat pink. Apik. Akan lebih
apik kalau dilihat dari rooftop di lantai 4.. I miss yaa.
San, aku tidak pernah
menyesali apapun. Ketika hari-hari dulu terjadi, kita hanyalah sepasang anak kecil yang terbawa arus kerasnya Jakarta. Sepasang anak kecil yang menjadi korban arus
kehidupan yang deras. Aku yakin, kamu tau persis apa yang terjadi selama ini. Aku
yakin, kamu tau bahwa aku pun merasakan dan memikirkan hal yang sama. Sekali lagi,
ini bukan sebuah penyesalan.
Ini hanya sebuah surat
kabar dari teman lama yang ingin bersua kembali.
Aku rindu, San.
With smile,
Fin.
***
14.51 – 12 Desember 2016
Tidak ada komentar:
Posting Komentar